Nukilan.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang melakukan penanaman Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tamiang Hulu milik Pemerintah Daerah setempat pada tahun 2019 lalu.
Adapun penanaman pohon tersebut diantaranya 20 batang pohon durian varietas Kromo Bayumas, 21 batang pohon durian, 10 batang pohon durian varietas matahari. Kemudian, 16 batang pohon mangga varietas gedong gincu, 26 batang pohon mangga varietas garipta merah dan 20 batang pohon duku varietas tembung.
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melalui Koordinator Pengawas Benih Tanaaman (PBT) Wilayah Langsa dan Aceh Tamiang Nurdin, SP mengatakan penanaman BPMT ini bertujuan untuk memperbanyak benih hingga para petani tidak perlu mengambil benih dari luar Kabupaten Aceh Tamiang untuk mengembangkan PAD melalui penyedian benih bermutu.
“Disisi lain, Kabupaten Aceh Tamiang bakal menjadi kawasan kampung hortikultura daerah sentral benih buah-buahan,” kata Nurdin dalam keterangannya kepada Nukilan, Jum’at (18/11/2022).
Nurdin menilai, ketersediaan benih bermutu sangat strategis karena merupakan kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam usaha budidaya hortikultura.
“Untuk menghasilkan produk hortikultura yang prima dibutuhkan benih bermutu tinggi, yaitu benih yang mampu mengekspresikan sifat sifat unggul dari varietas yang diwakilinya,” terangnya.
Mengingat pentingnya arti benih maka diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi, memperbaiki mutu, memperbaiki distribusi, meningkatkan pengawasan peredaran dan meningkatkan penggunaan benih bermutu dalam kegiatan agribisnis hortikultura.
Nurdin menjelaskan benih merupakan kunci utama keberhasilan agribisnis hortikultura. Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul yang tepat disertai budidaya yang tepat sesuai SOP menjamin keberhasilan budidaya hortikultura.
“Karena itu, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi hortikultura diperlukan dukungan perbenihan yang tangguh,” ujarnya.
Selain itu, Nurdin menambahkan PBT siap melakukan pengawalan dan sertifikasi benih apabila SOP beejalan sesuai panduannyang diberikan dalam regulasi dari Kementan RI.
Menurutnya, upaya untuk menyediakan benih bermutu hortikultura dari varietas unggul yang tepat, dalam jumlah yang tepat, harga yang terjangkau serta dengan kualitas yang baik perlu menjadi perhatian.
Kata Nurdin, pembangunan perbenihan hortikultura ditujukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan benih bermutu varietas unggul secara memadai dan berkesinambungan.
“Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kerjasama yang erat antar instansi terkait yang menangani plasma nutfah, pemuliaan, produksi dan penyedia benih, distribusi, pengendalian mutu dan pengawasan peredaran benih, serta pengguna benih,” pungkasnya.(Adv)