NUKILAN.ID | Banda Aceh – Pemerintah Aceh resmi menyetujui rencana pembangunan pabrik minyak goreng oleh PT Flora Agung Grup. Investasi yang digelontorkan pun tak main-main, yakni mencapai Rp1,5 triliun dan akan dilakukan secara bertahap.
Langkah awal kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, yang berlangsung di Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (27/5/2025).
Dibangun di Dua Wilayah Strategis
Chief Operasional Officer (COO) PT Flora Agung Grup, Zia Muhammad, menyampaikan bahwa pembangunan pabrik minyak goreng akan dilakukan di dua lokasi strategis: satu di wilayah pantai timur Aceh dan satu lagi di kawasan barat.
“Iya, untuk rencana investasinya sekitar Rp1,5 triliun, dan dilaksanakan secara bertahap,” kata Zia saat dikonfirmasi dari Banda Aceh, Rabu (28/5).
Adapun kebutuhan lahan diperkirakan sekitar 10 hingga 15 hektare. Untuk tahap awal, investasi yang akan direalisasikan mencapai Rp100-150 miliar, yang juga melibatkan kerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.
Target Produksi Besar, Pasokan CPO Jadi Kunci
Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 36 ribu ton crude palm oil (CPO) per bulan. Artinya, dibutuhkan rata-rata seribu ton CPO setiap hari untuk memenuhi kapasitas tersebut.
Zia menyebutkan, potensi bahan baku di Aceh sebenarnya sudah mencukupi. Namun, kontinuitas pasokan menjadi perhatian utama.
“Karena, tidak menutup kemungkinan kita juga ambil dari luar kalau pasokan CPO di Aceh tidak bisa continue. Karena itu, kami butuh support dari pemerintah juga untuk kepastian bahan baku. Tetapi, kalau potensi di Aceh lebih dari cukup,” ujarnya.
Lahan Sawit Aceh Melimpah
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, luas lahan kelapa sawit di wilayah ini mencapai 483 ribu hektare. Lahan tersebut terdiri dari 263 ribu hektare milik rakyat dan 220 ribu hektare milik perusahaan dengan status hak guna usaha (HGU). Total produksi CPO per tahun pun berada di kisaran 940 ribu hingga 1 juta ton.
Dengan ketersediaan bahan baku tersebut, Zia optimistis proyek dapat segera direalisasikan.
“Untuk implementasinya segera kita laksanakan setelah mengantongi semua proses perizinannya, kita mengupayakan bisa rampung tahun ini,” kata Zia.
Multiplier Effect untuk Ekonomi Aceh
CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, menyatakan bahwa kerja sama ini bukan hanya sebatas pembangunan pabrik minyak goreng. Namun lebih jauh, pihaknya berkomitmen untuk menjalin investasi di sektor-sektor strategis lainnya seperti perindustrian, pertanian, peternakan, dan perkebunan.
“Mudah-mudahan, dengan tahapan pembangunan dan target industri hilirisasi refinery CPO dan pabrik minyak goreng di Aceh ini bisa muncul multiplier effect investasi lainnya,” kata Ivansyah.
Dukungan Penuh dari Gubernur Aceh
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, investasi ini sangat penting untuk mendongkrak perekonomian daerah.
“Kami sangat mendukung kerja sama ini demi kemajuan pembangunan Aceh. Kami berharap komitmen dari pihak perusahaan benar-benar diwujudkan dalam bentuk aksi nyata,” kata Mualem.
Profil Singkat Perusahaan
PT Flora Agung Grup dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di berbagai sektor strategis. Selain industri pengolahan, mereka juga terlibat dalam sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Perusahaan ini juga menjadi mitra pemerintah dalam program distribusi minyak goreng subsidi (Minyakita) dan dipercaya oleh Bulog untuk mendistribusikan beras serta mendukung program ketahanan pangan di sejumlah wilayah Indonesia.