Aceh Jadi Salah Satu Provinsi Dengan Percepatan dan Kemampuan Pengendalian Inflasi di Indonesia

Share

Nukilan.id – Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan percepatan dan kemampuan dalam hal pengendalian inflasi yang tinggi.

Menurut data dari kinerja inflasi bulanan (m to m) dari bulan Januari hingga Mei 2023 terjadi penurunan signifikan diangka 0.68 %, 0.53%, – 0.51 % dan 0.11% adanya deflasi. Namun, sekitar bulan Mei kenaikan relative pada angka 0.30% saja.

Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Kota Banda Aceh Turun Jadi 3,41 Persen

Adapun kondisi Inflasi awal tahun ini justru lebih baik dari tingkat inflasi pada tahun sebelumnya yang berada pada angka 1.04 %, -0.6%, 0.68%, 1.23% dan 1%. Dengan rincian inflasi tahun kalender Januari-Maret 2023 sebesar 0.69% dan tahun kalender Januari-Maret 2022 sebesar 1.11%.

Di sisi lain, perbandingan inflasi tahunan (y on y) sempat terjadi fluktuasi yang cenderung menurun Januari hingga April 2023 dengan rincian 5.52%, 6.71%, 5.46% dan 4.05%. Namun, di tahun 2022 inflasi tahunan masing-masing sebesar 2.50 %, 2.25%, 3.62%, dan 4.37%. Sehingga, kondisi capaian Inflasi bulan April tahun 2023 lebih baik dari tahun sebelumnya.

Diketahui, Inflasi adalah salah satu fokus pemerintah pusat dikarenakan negara Amerika serikat, Eropa dan Afrika sedang mengalami inflasi. Sedangkan, untuk Indonesia sendiri masih mampu dalam mengendalikan laju inflasi tersebut sepanjang tahun 2022 dengan besaran diangka 4 persen.

Kemudian, sejak Juli 2022 hingga Mei 2023 Pemerintah Aceh terus mengupayakan agar dapat mengendalikan laju inflasi sehingga perbandingan dengan tahun lalu bahwa Aceh masih berada dibawah rata-rata nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, dirinya merasa lega dan senang karena provinsi Aceh saat ini berhasil menurunkan angka inflasi yang masih berada di bawah rata-rata nasional.

Baca Juga: Tekan Laju Inflasi, Pemkab Aceh Timur Berencana Gelar Pasar Murah di 15 Kecamatan

“Penurunan angka inflasi Aceh yang sudah berada di bawah rata-rata nasional dikarenakan terdapat sejumlah kegiatan pendukung penanganan inflasi,” kata Kepala Bappeda, Teuku Ahmad Dadek dilansir dari Dialeksis.com, Kamis (15/6/2023).

Ia menyebutkan, bahwa salah satu upaya penurunan laju inflasi dapat terlihat beberapa sektor seperti pembangunan rumah layak huni, listrik dhuafa, inflasi bidang perikanan, dan stabilitas ketahanan pangan. Kemudian juga terdapat kegiatan Operasi Pasar dan Pasar murah di 292 Titik se-Aceh, optimalisasi industri kecil, pemberdayaan pengusaha pemula dan UMKM, Tim TPID, pengembangan bawang merah, cabe merah, cabe rawit dan padi.

“Selanjutnya ditambah dengan stabilitasi harga telur Ayam, mereduksi biaya transportasi batang dan jasa, subsidi ongkos angkut, subsidi transportasi umum Transkutaraja” ujarnya.

Di samping itu, ada bantuan sosial untuk masyarakat rentan terhadap inflasi. Usaha ekonomi produktif, bantuan PMKS, disabilitas. Bantuan untuk fakir dan miskin dari ZIS dan pemberdayaan ekonomi masyarakat korban konflik.

Sementara itu, Dadek mengakui, penurunan angka inflasi itu0 berdasarkan arahan yang dilakukan oleh PJ Gubernur Aceh, Achmad Marzuki ketika melakukan rapat evaluasi pengendalian inflasi di setiap awal bulan. [Dialeksis.com]

Baca Juga: Inflasi Banda Aceh Turun Dari Bulan Sebelumnya Menjadi 4,23 Persen

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News