Aceh Gandeng Investor China Kembangkan Peternakan Ayam di Lahan 300 Hektare

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pemerintah Aceh menyiapkan lahan seluas 300 hektare di Kabupaten Aceh Besar untuk mendukung kerja sama investasi sektor peternakan dengan perusahaan asal China, Zhongke Holding Green Technology Co Ltd.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BUMD PT Pembangunan Aceh (PEMA) dan pihak Zhongke Holding dalam ajang ASEAN-China Cooperation and Development Conference on Food and Agriculture, The 4th “Belt and Road” International Agricultural Cooperation Expo di Zhengzhou, China, pada Senin (13/10/2025).

Acara tersebut dihadiri perwakilan dari seluruh negara ASEAN, termasuk Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Filipina, Laos, dan Indonesia. Delegasi Indonesia diwakili oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) bersama Direktur Utama PT PEMA Mawardi Nur.

Salah satu poin penting dalam kesepakatan itu adalah pengembangan peternakan ayam di Aceh.

Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kemajuan sektor pertanian dan peternakan Aceh agar lebih berdaya saing serta menarik investasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami juga terus berupaya bekerja secara profesional dalam memastikan semuanya berjalan lancar sesuai apa yang kita harapkan,” ujar Mawardi, Selasa (14/10), seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, dukungan dan doa masyarakat sangat dibutuhkan agar PEMA dapat terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah.

Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa Aceh terbuka terhadap investasi asing, terlebih karena daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan hubungan baik dengan berbagai negara.

“Kemitraan ini menjadi langkah strategis menuju pasar ASEAN yang lebih luas bagi mitra dari Tiongkok serta negara lainnya yang saling menguntungkan,” kata Mualem.

Ia juga menilai konferensi tersebut bukan sekadar forum diskusi, tetapi langkah nyata untuk memperkuat kemitraan konkret di bidang pangan dan pertanian.

“Konferensi ini bukan hanya tempat berdiskusi, tetapi sebuah langkah nyata untuk bertindak menuju kemitraan konkret,” tambahnya.

Dengan kesepakatan ini, Aceh diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah yang berperan penting dalam kerja sama ekonomi kawasan ASEAN–China, khususnya di sektor pangan dan peternakan. (XRQ)

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News