Aceh Deflasi, Harga Minyak Goreng Kembali Turun

Share

Nukilan.id – Inflasi bulanan Aceh pada bulan Februari 2022 menurut data BPS tercatat terjadi deflasi sebesar -0,60% (month to month), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 1,04%. Sedangkan secara tahunan mengalami inflasi 2,55% (year on year), lebih rendah dibandingkan inflasi pada Februari 2021 yang berada pada angka 2,59%. Angka tersebut berada di dalam rentang target inflasi nasional, yaitu sebesar 3% ± 1%.

Secara bulanan, faktor pendorong utama deflasi di Aceh pada periode laporan berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan komoditas pemberi andil terbesarnya adalah: Ikan Tongkol (andil -0,41%), Telur Ayam Ras (andil -0,23%), Daging Ayam Ras (andil -0,17%), Minyak Goreng (andil -0,14%), dan Ikan Kembung (andil -0,10%).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani memperkirakan pada bulan Maret 2022 inflasi berisiko meningkat. Dari hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia, beberapa komoditas menunjukkan peningkatan harga. “Pantuan kami pada hari ini, untuk komoditas cabai merah di kedua pasar tradisional yaitu Peunayong dan Ulee Kareng mengalami kenaikan yang cukup signifikan, di atas 20% bahkan ada yang naik 43% date to date. Hal ini diakibatkan pengaruh cuaca dan banjir di daerah asal komoditas tersebut” tutur Achris (2/3/2022).

Untuk mengantisipasi tekanan inflasi dan menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Aceh direncanakan akan mengadakan High Level Meeting dalam rangka mengkoordinasikan strategi pengendalian inflasi pada triwulan I 2022. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan stok dan produksi komoditas bahan pangan strategis, penyusunan jadwal operasi pasar, optimalisasi cold storage, melakukan pencegahan praktik penimbunan bahan pangan strategis, serta mendorong Kerja Sama Antar Daerah (KAD), sesuai dengan Roadmap TPID 2022-2024 yang telah dirancang pada awal tahun 2022.

Terkait komoditas minyak goreng, Menteri Perdagangan Republik Indonesia telah mengunjungi Provinsi Aceh untuk memeriksa ketersedian dan kestabilan harga minyak goreng di Aceh. Sebagai tindak lanjutnya, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) telah memasok 30.000 liter minyak goreng curah ke Banda Aceh. Achris menuturkan, harga minyak goreng telah berangsur-angsur turun sejak akhir Februari 2022. Harga minyak goreng curah tercatat turun ke level Rp. 15.500/kg pada hari Rabu (2/3). Meskipun demikian, masyarakat tetap dihimbau agar dapat menerapkan belanja bijak atau membeli sesuai dengan kebutuhan normal sehari-hari. Tidak perlu melakukan penimbunan atau menyetok melebihi kebutuhan. Selain itu, TPID perlu bersinergi dengan Satgas Pangan dalam rangka mencegah praktik penimbunan, serta memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News