Nukilan.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh membentuk forum pemuda lintas beragama Aceh (FPLBA) sebagai wadah untuk melahirkan program dalam merawat kerukunan umat beragama di daerah Serambi Mekkah itu.
Kasubag Organisasi Tata Laksana (Ortala) dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kemenag Aceh Zulfahmi, Minggu, mengatakan setiap periode kepengurusan forum itu berdurasi lima tahun. Visinya untuk mewujudkan pemuda lintas agama yang moderat dan berketeladanan multikulturalisme di 2024.
Baca juga: Menag: Lembaga Pendidikan Berperan Dalam Penguatan Moderasi Beragama
“Sedangkan untuk misinya menjadikan FPLBA ini sebagai agen kerukunan beragama dari Aceh untuk Indonesia,” kata Zulfahmi di Banda Aceh.
Kemudian, dia melanjutkan, misi berikutnya ialah menciptakan program-program progresif dalam mendorong kebijakan publik yang harmonis dan wewujudkan kerukunan beragama lintas pemuda kabupaten/kota di Aceh.
Ia menjelaskan pembentukan forum pemuda lintas beragama Aceh itu merupakan salah satu rekomendasi dari hasil kegiatan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI yang diselenggarakan di Tanah Rencong.
Forum itu, kata dia, disepakati dalam kegiatan pengembangan dialog moderasi beragama dan wawasan multikultural bagi organisasi kemahasiswaan lintas agama terdampak COVID-19 di Aceh, yang sudah berlangsung sejak 25-27 Februari lalu.
Baca juga: 3 Penyebab Hancurnya Bangsa Menurut Rasulullah SAW
FBLPA, lanjut dia, dinahkodai Zulfata Alghazali, sekaligus terdapat masing-masing koordinator lintas agama seperti mulai dari agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu.
Sebelumnya, Kementerian Agama RI menyatakan bahwa persoalan kerukunan umat beragama di Aceh sudah selesai, sehingga sudah saatnya daerah Tanah Rencong itu membantu daerah lain dalam mengejar ketertinggalan.
“Saya garis bawahin masalah kerukunan umat beragama di Aceh sudah selesai, dari dulu sampai sekarang tidak pernah ada gangguan yang terkait dengan soal agama,” kata Menag RI periode 2019-2020 Fachrul Razi saat berkunjung ke Aceh pada akhir tahun lalu.
Sebab itu, dia mengajak warga bersama-sama melihat keluar, apalagi kini Aceh juga sangat aktif dalam membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua, terkait peningkatan pembangunan di sektor pendidikan dan bidang lain.
Baca juga: 3 Prinsip Meraih Sukses Hidup di Dunia
“Saya senang FKUB dan tokoh Aceh terpanggil untuk membangun jembatan kesetiakawanan antara Aceh-Papua dalam rangka memajukan pembangunan di Papua dan Papua Barat yang agak sedikit tertinggal untuk sejajar dengan daerah lain di Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan Aceh sebagai daerah yang menghargai perbedaan maka harus mampu menyebarkan nilai-nilai tersebut untuk daerah lain di Tanah Air
Sumber: koran-jakarta.com