Pemulihan Listrik di Aceh Capai 15 Kabupaten, Daerah Terpencil Masih Jadi Hambatan

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — PT PLN (Persero) melaporkan perkembangan signifikan dalam pemulihan kelistrikan pascabencana di Aceh. Dari total 23 kabupaten/kota yang terdampak, sebanyak 15 daerah telah pulih sepenuhnya dari sisi kelistrikan desa. Sementara itu, delapan kabupaten lainnya masih dalam tahap pemulihan akibat kendala akses dan kondisi wilayah yang terisolasi.

Amatan Nukilan.id, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI di Banda Aceh yang digelar secara daring, Selasa (30/12/2025) mengungkapkan bahwa tingkat kerusakan jaringan listrik kali ini jauh lebih besar dibandingkan peristiwa tsunami 2004.

“Pada tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan terjadi di delapan titik. Kali ini di Aceh terdapat 442 titik gangguan. Skalanya sangat besar dan pemulihannya sangat bergantung pada akses evakuasi material,” jelas Darmawan.

PLN mencatat wilayah dengan tingkat pemulihan terendah berada di kawasan tengah Aceh, yaitu Aceh Tengah dengan 70,8 persen desa telah menyala, Bener Meriah 83,6 persen desa menyala dengan 38 desa masih padam, serta Gayo Luwes 69,9 persen desa telah berlistrik dan 41 desa masih padam.

Untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah, pengiriman material kelistrikan masih mengandalkan jalur udara menggunakan pesawat Hercules. Sementara itu, di Gayo Luwes, jalur darat dari Langsa–Kota Cane–Blangkejeren mulai dapat dilalui sehingga memungkinkan pengiriman sekitar 210 tiang listrik melalui akses darat.

Darmawan menjelaskan bahwa pemulihan jaringan listrik tidak selalu sejalan dengan kondisi rumah warga. Beberapa wilayah telah hampir sepenuhnya dialiri listrik, namun kerusakan rumah pelanggan masih sangat tinggi.

Di Aceh Utara, dari 850 desa hanya dua desa yang masih padam. Namun lebih dari 80 ribu rumah pelanggan terdampak, dengan sekitar 13 ribu rumah rusak berat, 20 ribu rusak sedang, dan sisanya rusak ringan — tertinggi di seluruh Aceh.

Kondisi serupa terjadi di Aceh Tamiang, di mana dari 209 desa hanya tujuh desa yang belum menyala, tetapi jumlah rumah pelanggan terdampak mencapai lebih dari 38 ribu unit. Di Bireuen, 607 dari 609 desa telah berlistrik, namun lebih dari 31 ribu rumah terdampak. Sementara di Aceh Timur, 95 persen desa telah menyala dengan lebih dari 11 ribu rumah pelanggan terdampak.

“Banyak rumah pelanggan masih tertimbun lumpur. Meski jaringan sudah menyala, kami belum bisa menyalakan listrik ke rumah karena berisiko keselamatan,” tegas Darmawan.

Selain rumah warga, PLN juga memprioritaskan pemulihan listrik untuk fasilitas pelayanan publik. Hingga kini, instalasi listrik telah dipulihkan di 33 rumah sakit umum daerah dan puskesmas di sejumlah wilayah, termasuk Kota Langsa, Pidie Jaya, Gayo Luwes, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.

PLN turut melakukan pembersihan serta pemulihan instalasi listrik di masjid-masjid terdampak agar dapat kembali digunakan masyarakat.

“Pemulihan jaringan akan terus dipercepat seiring terbukanya akses. Namun, penyaluran listrik ke rumah warga tetap mengutamakan keselamatan,” pungkas Darmawan.

Melalui koordinasi lintas kementerian dan dukungan DPR RI, PLN menargetkan pemulihan kelistrikan di wilayah terisolasi dapat segera dituntaskan seiring percepatan akses logistik dan pembersihan wilayah pascabencana di Aceh. (XRQ)

Reporter: AKIL

Read more

Local News