NUKILAN.ID | TAKENGON — Situasi di Aceh Tengah kian mengkhawatirkan setelah banjir besar melanda sejumlah wilayah sejak beberapa hari terakhir. Laporan dari warga setempat menunjukkan kondisi logistik yang semakin menipis dan akses yang sepenuhnya terputus.
Jaylani, seorang warga Aceh Tengah yang menjadi korban banjir, melaporkan kepada Nukilan.id pada Kamis (4/12/2025) bahwa persediaan bahan kebutuhan pokok di daerahnya sudah sangat kritis.
“Logisitik ke Aceh Tengah udah habis, beras juga sudah nggak ada lagi di grosir-grosir, akses masuk terputus total satu-satunya opsi naik helikopter atau Hercules. BBM juga habis, dan beberapa tempat udah mulai ada penjarahan, termasuk Alfamart dan Indomaret,” ujarnya.
Meski demikian, Jaylani menyebutkan bahwa logistik di wilayah kota masih dapat bertahan sementara waktu. Namun, daerah pelosok yang aksesnya terputus dipastikan mengalami kesulitan untuk menerima bantuan.
“Tapi untuk logistik di kota masih bisa bertahan, akses ke pelosok yang terputus susah dapat logistik,” lanjutnya.
Situasi keamanan juga mulai menunjukkan tanda-tanda kerawanan. Meski penjarahan belum terjadi secara masif, sejumlah insiden sudah muncul di beberapa titik.
“Untuk penjarahan ada beberapa di Takengon, cuma nggak terlalu parah, masih bisa diamankan polisi dan TNI, tapi kalau seminggu lagi keadaan gini terus bisa lebih parah,” kata Jaylani.
Hingga kini, pemerintah daerah bersama aparat keamanan sedang terus berupaya membuka jalur akses dan mempercepat penyaluran bantuan. Namun kondisi cuaca dan kerusakan infrastruktur membuat proses tersebut berjalan lambat.
Bencana ini menjadi peringatan serius bahwa kebutuhan penanganan cepat dan koordinasi intensif sangat diperlukan agar kondisi masyarakat tidak semakin memburuk dalam beberapa hari ke depan. (XRQ)





