UIN Ar-Raniry Aceh Tegaskan Pentingnya Memperkuat Peran Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – UIN Ar-Raniry Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk memperkuat eksistensi dan kontribusi pesantren dalam sistem pendidikan nasional. Komitmen tersebut diwujudkan melalui Halaqah Penguatan Kelembagaan menuju pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama, yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy, beberapa waktu lalu.

Kegiatan berskala nasional ini menghadirkan pimpinan dayah Aceh, akademisi, serta pejabat Kemenag. Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyatukan visi dalam memperkuat posisi pesantren sebagai pilar penting pendidikan keagamaan di Indonesia.

Kepala Subdirektorat Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal Direktorat Pesantren, Endi Suhendi, menegaskan bahwa rencana pembentukan Ditjen Pesantren merupakan tindak lanjut amanat Presiden pada peringatan Hari Santri Nasional.

“Hari ini kita melanjutkan proses dari pengakuan de facto menuju penguatan de jure. Negara hadir untuk memberi landasan hukum dan kelembagaan yang kokoh bagi pesantren,” ujarnya.

Endi menjelaskan bahwa penguatan pesantren diarahkan pada tiga pilar utama: kelembagaan, keilmuan, dan kemandirian. Ketiga aspek tersebut diharapkan menjadi fondasi agar pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya.

Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Khairuddin, menilai penguatan sistem pendidikan dayah di Aceh sangat penting untuk membangun generasi berkarakter. Ia menyebut dayah sebagai “fondasi peradaban dan karakter masyarakat Aceh” yang sudah mengakar sejak masa kesultanan. Menurutnya, dayah telah lama menjadi lembaga pendidikan resmi kerajaan yang berperan melahirkan ulama dan cendekiawan.

Sementara itu, Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, menilai pembentukan Ditjen Pesantren sebagai langkah strategis pemerintah untuk memastikan mutu pendidikan Islam. Ia menegaskan, “Negara tidak hadir untuk mengintervensi, melainkan untuk menjamin mutu dan keberlanjutan ekosistem pendidikan Islam di pesantren.”

Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman, menyatakan kesiapan kampusnya menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat kelembagaan pesantren. Ia menyebut bahwa UIN Ar-Raniry tengah menyiapkan Program dan Pusat Studi Pesantren untuk riset, pengembangan kurikulum, dan inovasi pendidikan.

“Pesantren adalah pusat nilai, ilmu, dan karakter bangsa… kolaborasi perguruan tinggi dan pesantren akan memperkuat pendidikan Islam yang moderat dan berdaya saing,” tegasnya.

Menurut Mujiburrahman, sinergi tersebut mendukung upaya menuju Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan Islam memainkan peran produktif dan inovatif, tidak hanya spiritual.

Halaqah turut menghadirkan diskusi panel bertema “Penguatan Kelembagaan Pesantren untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Kemandirian Umat,” dengan narasumber Tgk H. Nuruzzahri Yahya (Waled NU), Tgk H. Faisal Ali, dan Irwan, S.Hi., M.Si., dipandu Abd Razak dari Dayah Daruzzahidin.

Para peserta sepakat bahwa masa depan pendidikan Islam Indonesia harus berakar pada nilai-nilai pesantren yang adaptif terhadap perkembangan zaman, sehingga pesantren tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga penggerak kemajuan bangsa.

spot_img
spot_img

Read more

Local News