NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh memastikan peningkatan kasus influenza yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir bukanlah wabah baru, melainkan bagian dari siklus musiman yang dipicu oleh perubahan cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman, menjelaskan bahwa pola cuaca yang tidak menentu menjadi faktor utama penyebaran virus influenza di masyarakat.
“Yang pertama adalah juga musim. Musim ini diawali dengan musim penghujan yang luar biasa, kemudian disusul musim panas seperti beberapa hari ini,” kata Iman dikutip dari Metrotvnews.com, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, pada musim penghujan aktivitas masyarakat cenderung menurun, sehingga penularan penyakit lebih terbatas. Namun ketika cuaca mulai membaik, intensitas pergerakan dan interaksi sosial meningkat tajam. Kondisi ini membuka peluang penyebaran virus lebih cepat di tengah masyarakat.
“Pada saat penularan cepat dan orang banyak beraktivitas berkerumun, sehingga terjadi penularan yang masif,” jelas Iman.
Iman menambahkan, lonjakan kasus influenza pada periode September–Oktober 2025 merupakan pola yang berulang setiap tahun dan tidak hanya terjadi di Aceh, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia hingga tingkat regional Asia.
“Tahun-tahun lalu juga sebenarnya seperti ini. Jadi tidak terlalu signifikan seperti yang kita khawatirkan. Ini adalah penyakit flu musiman,” ungkapnya.
Dinkes Aceh mengimbau masyarakat agar tetap menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat, cukup istirahat, dan memperbanyak konsumsi makanan bergizi. Selain itu, masyarakat disarankan menggunakan masker di tempat umum serta menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan risiko penularan.
Meski kasus influenza mengalami peningkatan, Dinkes menegaskan kondisi tersebut masih terkendali dan belum menunjukkan indikasi luar biasa (KLB). Pemerintah daerah akan terus memantau tren penyakit musiman ini melalui fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

                                    




