NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menyampaikan rasa syukur atas tindak lanjut cepat pemerintah pusat terhadap rencana pembangunan Terowongan Geurutee, salah satu proyek infrastruktur strategis yang telah lama diusulkan untuk membuka akses jalur barat–selatan Aceh.
Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi rencana pembangunan terowongan tersebut. Langkah itu disambut positif oleh Mualem karena proyek ini dinilai sangat penting bagi kelancaran arus barang dan mobilitas masyarakat di kawasan pesisir barat Aceh.
“Jika ada mobil tangki CPO mogok di jalan Geurutee itu, jalur bisa terputus,” ujar Mualem dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, persoalan lalu lintas di Geurutee telah menjadi keluhan lama masyarakat. Jalan menanjak dan berkelok tajam di kawasan pegunungan itu sering menyebabkan kemacetan panjang, terutama bagi kendaraan berat.
Mualem menuturkan, dirinya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa menteri di Jakarta untuk meminta perhatian lebih bagi Aceh, termasuk percepatan pembangunan Terowongan Geurutee.
“Alhamdulillah proyek terowongan Geurutee telah dikabulkan, demi keselamatan dan kelancaran transportasi, serta demi kemakmuran masyarakat di wilayah Barat-Selatan Aceh,” katanya.
Selain soal infrastruktur, Mualem juga menegaskan pentingnya Revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) sebagai langkah strategis untuk masa depan Aceh.
Hal itu disampaikannya saat menjamu pimpinan dan anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (21/10/2025) malam.
“Revisi UUPA adalah mimpi seluruh masyarakat Aceh. Perpanjangan dana Otsus menjadi sangat penting dan berarti bagi pembangunan dan masa depan Aceh,” ujar Mualem.
Ia menjelaskan, revisi UUPA menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan kebijakan strategis daerah, mulai dari penguatan Dana Otonomi Khusus (Otsus), pembagian hasil sumber daya alam, hingga penegasan kewenangan antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat.
Mualem menilai, dana Otsus selama ini telah memberi dampak signifikan terhadap pembangunan Aceh. Mulai dari peningkatan infrastruktur, layanan pendidikan, kesehatan, hingga penguatan ekonomi masyarakat.
“Harapan kami dan masyarakat Aceh agar dengan dukungan Banleg DPR RI melalui revisi UUPA, penguatan dan perpanjangan dana Otsus Aceh dapat terwujud agar Aceh dapat bangkit dan sejajar dengan provinsi lain, dan sangat diharapkan revisi UUPA dapat tuntas di tahun 2025 ini,” ucapnya.
Dengan dua agenda besar ini—pembangunan Terowongan Geurutee dan revisi UUPA—Mualem berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat semakin erat demi mempercepat kemajuan Aceh secara berkelanjutan.






