Krisis BBM di Aceh Tengah, Pedagang Kelimpungan Omzet Anjlok Akibat Antrean Panjang di Depan Toko

Share

NUKILAN.ID | TAKENGON – Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Aceh Tengah tak hanya menimbulkan antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), tetapi juga berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi warga, terutama para pelaku usaha kecil di sekitar lokasi antrean.

Sebagaimana dikutip dari TribunGayo.com, pada Selasa (14/10/2025), antrean kendaraan di SPBU Kemili atau Simpang Lemah memanjang hingga ke Simpang Empat Bebesen, tepat di depan Kantor PLN Takengon.

Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Sengeda dan Jalan Yos Sudarso, di mana deretan kendaraan menunggu giliran mengisi BBM hingga menutupi akses ke toko-toko warga.

Di tiga titik tersebut, tidak tampak adanya petugas yang mengatur arus lalu lintas maupun mengurai kemacetan yang terjadi. Situasi ini membuat banyak pedagang mengeluh karena kendaraan yang mengantre menutupi halaman usaha mereka dari pagi hingga sore hari.

“Bukan lagi menurun bang, tapi drop usaha kita, udah hampir mau sampai satu bulan,” kata Riska, seorang pedagang di kawasan Jalan Sengeda.

Riska mengaku, pendapatan usahanya terus merosot sejak antrean BBM kerap menutupi tokonya. Menurutnya, pelanggan enggan berhenti karena sulit mendapatkan tempat parkir.

“Kami berhak menuntut ganti rugi atau kompensasi dari usaha milik BUMN yang dikelola pribadi tersebut, agar memikirkan pelaku usaha lainnya,” jelasnya.

Para pedagang berharap pihak pengelola SPBU maupun pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menata antrean kendaraan, agar aktivitas ekonomi warga tidak semakin lumpuh.

Krisis BBM di Aceh Tengah belakangan ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Selain menyebabkan antrean panjang di SPBU, kondisi tersebut juga menghambat distribusi barang dan jasa di sejumlah kecamatan di dataran tinggi Gayo itu.

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News