NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Politeknik Aceh kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Lima tim mahasiswa kampus vokasi tersebut sukses memborong satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu pada ajang International Competition and Exhibition (ICOMPEX) 2025 yang berlangsung di Politeknik Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (Polimas), Malaysia, pada 12–14 Agustus 2025.
Kompetisi bergengsi tahunan ini mempertemukan berbagai perguruan tinggi dari sejumlah negara untuk menampilkan karya inovatif di bidang teknologi, bisnis, dan sains terapan. Dari Indonesia, Politeknik Aceh menjadi salah satu wakil yang tampil impresif dengan deretan inovasi lintas program studi.
Inovasi Teknologi Jadi Andalan
Tim dari Program Studi Teknologi Informasi berhasil menyabet medali emas lewat karya berjudul “Implementation of a Virtual Reality Based Palm Oil Mill Machine Training System to Reduce Machine Downtime and Increase Palm Oil Mill Operational Efficiency.”
Inovasi ini menghadirkan sistem pelatihan berbasis virtual reality untuk meningkatkan efisiensi operasional pabrik kelapa sawit serta meminimalkan waktu henti mesin—sebuah solusi yang relevan dengan kebutuhan industri kelapa sawit modern.
Sementara itu, medali perak diraih tim Program Studi Mekatronika melalui karya “Diwes – IoT-Based Digital Weighing Conveyor Innovation for Optimizing Fresh Fruit Bunches (FFB) Weighing and Ensuring Transparent Post-Harvest Distribution in the Palm Oil Industry.”
Teknologi berbasis Internet of Things (IoT) ini membantu meningkatkan akurasi penimbangan serta transparansi distribusi hasil panen kelapa sawit, mendukung penerapan prinsip efisiensi dan keterbukaan di sektor agribisnis.
Produk Ramah Lingkungan dan Aplikasi Cerdas
Tak hanya unggul di bidang teknologi, dua tim dari Program Studi Akuntansi dan Akuntansi Sektor Publik juga turut mengharumkan nama kampus.
Tim Akuntansi meraih medali perunggu melalui inovasi “PALM AURA: An Eco-Friendly Natural Aromatherapy from Palm Oil Essence,” produk aromaterapi alami berbahan dasar esens kelapa sawit yang ramah lingkungan dan mendukung konsep ekonomi hijau.
Dari sisi digitalisasi bisnis, tim Akuntansi Sektor Publik turut menyumbangkan medali perunggu lewat karya “SmartCost: An Intelligent Application for Calculating Cost of Goods Sold (COGS) for Globally Competitive SMEs.”
Aplikasi ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM menghitung harga pokok penjualan (HPP) secara cepat, akurat, dan efisien, sekaligus meningkatkan daya saing usaha di tingkat global.
Prestasi Kolaboratif
Satu medali perunggu lainnya datang dari Program Studi Teknologi Elektronika dengan karya “Design and Application Prototype of Soft Starting Three-Phase AC Motor by Using Analog Electronics Control for Teaching Aids of Power Electronics Practice.”
Inovasi ini menjadi alat bantu pembelajaran sistem penggerak motor tiga fasa berbasis kendali analog yang dapat memperkaya praktik mahasiswa di bidang elektronika daya.
Plt Direktur Politeknik Aceh, Ardian, S.E., M.Ak., CDMS, menyampaikan apresiasi atas capaian luar biasa tersebut.
“Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak. Sejalan dengan semangat kolaborasi yang digaungkan oleh Wali Kota Banda Aceh, Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal, Politeknik Aceh akan terus berupaya melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri,” ujarnya.
Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi Politeknik Aceh sebagai kampus vokasi unggulan yang tak hanya kuat dalam riset terapan, tetapi juga aktif membangun jejaring dan kolaborasi internasional guna mencetak talenta muda berdaya saing global.