NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, melantik 17 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Pelantikan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat fondasi pemerintahan serta menghadirkan energi baru dalam birokrasi guna mewujudkan program pembangunan yang telah direncanakan.
Rotasi dan promosi jabatan kali ini tidak sekadar pergantian posisi, melainkan bagian dari reformasi birokrasi agar roda pemerintahan berjalan lebih efektif, adaptif, dan berorientasi pada hasil. Dengan menempatkan pejabat sesuai kapasitas, pengalaman, dan integritas, Wali Kota Illiza menegaskan komitmennya terhadap prinsip the right man on the right place demi terwujudnya birokrasi yang profesional dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pelantikan tersebut juga menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam memperkuat pelayanan publik. Wajah-wajah baru di tubuh birokrasi diharapkan mampu membawa semangat serta inovasi untuk menghadirkan pelayanan yang cepat, transparan, dan akuntabel. Kepemimpinan yang kreatif dan berintegritas menjadi kunci dalam menggerakkan kembali semangat pembangunan pascapandemi.
Dari sisi kebijakan publik, penyegaran ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antarorganisasi perangkat daerah. Pejabat dengan pengalaman lintas bidang diharapkan memperkuat kolaborasi dalam program lintas sektor, seperti penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pendidikan, hingga pengembangan ekonomi kreatif, sehingga pembangunan dapat berjalan terpadu dan berkelanjutan.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Banda Aceh, M. Abrar Perdana, mengapresiasi langkah Wali Kota Illiza tersebut.
“Pelantikan ini bukan sekadar pergantian jabatan, tapi upaya menghadirkan energi baru di tubuh pemerintahan kota. Dengan memilih pejabat yang kompeten dan berintegritas, Ibu Illiza sedang membangun fondasi birokrasi yang kuat dan berorientasi pada pelayanan publik,” ujarnya.
Abrar menambahkan, pejabat baru harus segera membuktikan kapasitas dan integritasnya melalui kerja nyata.
“Publik menunggu bukti, bukan sekadar janji. Reformasi birokrasi akan bermakna jika dirasakan langsung oleh masyarakat melalui pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, pelantikan ini menjadi langkah awal menuju pemerintahan Kota Banda Aceh yang lebih maju, bersih, dan berorientasi pada pelayanan publik yang maksimal. (xrq)