Pemerintah Aceh Diminta Tegas Putuskan Interkoneksi Listrik Sumut

Share

NUKILAN.ID | MEULABOH – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat, Edi Syahputra, mendesak Pemerintah Aceh bersikap tegas dalam mewujudkan kemandirian energi listrik di daerah tersebut. Menurutnya, hingga kini Aceh belum sepenuhnya mandiri dalam pengelolaan energi meski memiliki sejumlah pembangkit berkapasitas besar.

“Kita harap Pemerintah Aceh mampu menjadikan Aceh mandiri dalam energi listrik. Jangan sampai kita punya banyak pembangkit, tapi pasokan listrik kita masih minim,” ujar Edi Syahputra, Sabtu (4/10/2025).

Edi juga meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) Aceh bersikap transparan mengenai jumlah energi listrik yang tersedia sesuai kapasitas pembangkit yang beroperasi di wilayah itu. Ia mempertanyakan penyebab blackout yang masih sering terjadi meski pembangkit sudah banyak dan aktif.

Ia mencontohkan, gangguan pada satu pembangkit kerap menyebabkan pemadaman total hampir di seluruh Aceh. “Itu menandakan ada yang tidak beres dalam distribusi energi, dan masyarakat patut tahu kondisi sebenarnya,” katanya.

Lebih lanjut, Edi menyebut alasan pemadaman akibat belum beroperasinya PLTU 1 dan 2 sudah tidak relevan. Saat ini, kata dia, sudah ada tambahan pembangkit seperti PLTU 3 dan 4, serta PLTMG.

“Kalau kita jumlahkan semua, pembangkit di Aceh mampu menghasilkan sekitar 558 Mega Watt (MW). Sementara industri kita tidak sebanyak itu, jadi seharusnya surplus,” ujarnya.

Edi menilai kebijakan interkoneksi listrik antara Aceh dan Sumatera Utara menjadi penyebab utama tidak terpenuhinya kebutuhan listrik di Aceh. Ia bahkan menduga Aceh hanya dijadikan sebagai lumbung energi bagi provinsi tetangga.

“Pemerintah harus mengevaluasi dan meminta PLN menghentikan sistem interkoneksi dengan Sumut karena ini jelas merugikan kita. Jangan sampai energi produksi kita, tapi kebutuhan listrik malah diatur daerah lain,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemadaman listrik selama sepekan terakhir yang mencapai 36 jam telah menimbulkan kerugian ekonomi besar.

“Aceh bisa rugi ratusan miliar rupiah karena listrik padam hampir di seluruh wilayah,” ungkap Edi.

spot_img

Read more

Local News