NUKILAN.ID | LHOKSUKON – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Stella Christie, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Utara pada Rabu (18/9/2025). Kunjungan ini bertujuan meninjau rencana pembangunan Sekolah Garuda, program strategis nasional yang dirancang untuk menghadirkan akses pendidikan unggul berbasis sains dan teknologi bagi putra-putri bangsa.
Pertemuan berlangsung di Kantor Bupati Aceh Utara, dihadiri Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil, S.E., M.M., Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis, S.T., D.E.A., serta jajaran Forkopimda. Dalam kesempatan itu, Prof. Stella memaparkan visi pendirian Sekolah Garuda kepada para pemangku kepentingan daerah.
“Negara tidak bisa maju tanpa pondasi sumber daya manusia yang kuat, terutama di bidang sains dan teknologi. Presiden telah lama memiliki visi membangun SDM unggul, dan Sekolah Garuda adalah wujud nyata strategi besar tersebut,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Sekolah Garuda bukanlah sekolah elit, melainkan sekolah unggulan yang memberi kesempatan seluas-luasnya tanpa memandang latar belakang ekonomi maupun geografis. “Talenta terbaik ada di seluruh pelosok negeri. Namun akses pendidikan berkualitas masih timpang. Sekolah Garuda hadir untuk menjembatani kesenjangan itu,” ujarnya.
Sekolah Garuda menargetkan siswa berpotensi akademik tinggi, dengan 80 persen lulusan diharapkan dapat melanjutkan studi ke universitas terbaik dunia. Seleksi masuk difokuskan pada tiga mata pelajaran inti—Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika—agar inklusif dan setara bagi siswa dari berbagai daerah.
Selain menghadirkan fasilitas modern untuk siswa, pembangunan juga memperhatikan kesejahteraan guru, termasuk penyediaan perumahan layak. Sekolah ini juga akan melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan, hingga pengembangan potensi ekonomi lokal.
Usai pertemuan, Wamendiktisaintek meninjau tiga lokasi calon Sekolah Garuda di Aceh Utara, yakni Bukit Seuntang, Trieng Matang Ubi, dan Gampong Beuringen. Program tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah serta perguruan tinggi, termasuk Universitas Syiah Kuala dan Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Hingga tahun 2029, pemerintah menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda di berbagai daerah, termasuk Papua, Kalimantan, dan Sumatra. “Presiden menitipkan program ini agar anak-anak Indonesia dari mana pun mereka berasal dapat memperoleh pendidikan terbaik dan menjadi agen perubahan masa depan,” tutup Prof. Stella.

                                    




