NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat peran penyuluh kehutanan dalam mendukung Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di Aceh.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kemenhut, Indra Exploitasia Semiawan, mengatakan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni telah menetapkan sebagian kawasan hutan tanaman industri seluas 98.000 hektare di Takengon, Aceh Tengah, sebagai wilayah konservasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis).
“Peran strategis penyuluh sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat. Penyuluh berperan sebagai fasilitator, edukator, sekaligus pendamping yang harus bekerja sama lintas pihak. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” kata Indra di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Untuk memperkuat peran tersebut, BP2SDM menggelar Temu Penyuluh Kehutanan di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Bener Meriah, Aceh, Kamis (24/9). Kegiatan ini diikuti 50 penyuluh dari berbagai instansi sebagai bentuk dukungan terhadap program PECI.
Indra menjelaskan, program konservasi ini tidak hanya fokus pada perlindungan gajah, tetapi juga mengintegrasikan aspek sosial, budaya, dan ekonomi lokal. Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan (KTH) melalui skema perhutanan sosial menjadi bagian penting dari strategi. Dengan cara itu, konservasi gajah diharapkan berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Dengan visi Hutan Lestari, Gajah Terlindungi, Masyarakat Sejahtera, Program PECI diharapkan menjadi model kolaborasi konservasi yang memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang serius menjaga hutan tropis dan satwa endemik, khususnya gajah Sumatera,” ujar Indra.