NUKILAN.ID | Banda Aceh – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) menemukan dugaan bahan berbahaya pada sejumlah sampel pangan saat melakukan pengawasan di warung kopi, Kamis (18/9/2025). Temuan ini didapatkan dalam kegiatan Sanger Ureueng Aceh yang digelar bersama Satuan Karya (SAKA) Pramuka POM Aceh.
Pengawasan dilakukan di lima warung kopi yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Dari pemeriksaan di lapangan, petugas mendapati sampel kerupuk tempe dan mi yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi mengatakan pengawasan ini dilaksanakan di beberapa warung kopi besar yang banyak pengunjung yang ada di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Pengawasan ini akan terus kita adakan, Sanger Ureung Aceh ini secara berlanjut dilaksanakan oleh BPOM Aceh karena yang melatarbelakanginya karena warung kopi adalah ikon Provinsi Aceh, jadi kita harus kawal keamanan pangannya,” ujar Yudi saat dikonfirmasi Nukilan, Jumat (19/9/2025).
Sementara Penanggung Jawab Kegiatan Sanger Ureung Aceh, Rosihan Maulana Arby mengatakan sampel tersebut sudah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji konfirmasi. Selain melakukan pengujian sederhana, tim juga memberikan edukasi kepada pemilik warung terkait pentingnya penyajian pangan yang aman. Warung kopi yang dinilai memenuhi standar keamanan pangan diberi Stiker Sanger Ureueng Aceh sebagai tanda komitmen menjaga pangan aman.
Rosihan menjelaskan, kegiatan ini merupakan inovasi BPOM Aceh untuk mendekatkan pengawasan pangan langsung ke masyarakat. “Warung kopi bukan hanya tempat berkumpul, tapi juga ruang edukasi. Melalui program ini, kami ingin mendorong pelaku usaha lebih peduli terhadap keamanan pangan,” ujarnya.
BPOM Aceh menegaskan akan memperluas kegiatan Sanger Ureueng Aceh ke lebih banyak titik di masa mendatang. Lembaga ini juga mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memastikan pangan yang dikonsumsi bebas dari bahan berbahaya dan memenuhi standar mutu. []
Reporter: Sammy




