NUKILAN.ID | Banda Aceh – Pegiat seni asal Aceh, Cut Ratna, menyampaikan keprihatinannya atas sepinya pengunjung di Anjungan Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Ia menilai kurangnya penataan dan minimnya atraksi seni menjadi salah satu penyebab rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung.
“Yang kurang dari kita adalah penataan di luar anjungan, masih minim keindahannya. Lalu, kenapa sepi pengunjung, karena pada Sabtu dan Minggu kita tidak ada atraksi seni. Hanya ada latihan tari Ratoh Jaroe dengan pakaian oblong, tentu saja orang kurang tertarik datang ke anjungan kita,” ujar Cut Ratna kepada Nukilan, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, kondisi ini berbeda dengan anjungan provinsi lain yang rutin menampilkan atraksi seni pada akhir pekan. Ia mencontohkan Anjungan Sumatera Utara yang secara konsisten menampilkan tari Tortor di teras anjungan sehingga mampu menarik perhatian para pengunjung.
“Dengan cara seperti itu mereka menerima tamu, sehingga orang tertarik untuk melihat langsung,” tambahnya.
Cut Ratna menilai kreativitas dan inovasi dari staf pengelola Anjungan Aceh masih sangat terbatas, sehingga aktivitas kesenian hampir tidak pernah ditampilkan. Ia berharap pihak pengelola dapat mengadakan program seni minimal beberapa kali dalam sebulan.
Terkait pembiayaan, ia menyarankan agar pengelola mengajukan proposal kepada Pemerintah Aceh, mengingat dana untuk kegiatan di anjungan sudah tersedia.
Ke depan, Cut Ratna menyebut OK OCE Srikandi Aceh berencana menggelar pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Oktober 2025. Sementara dirinya berinisiatif untuk mengajak anak-anak membaca puisi tentang Aceh di anjungan tersebut. []
Reporter: Sammy