Pemerintah Aceh Matangkan Kesiapan Pelabuhan Krueng Geukueh untuk Pelayaran Perdana ke Penang

Share

NUKILAN.ID | LHOKSEUMAWE – Pemerintah Aceh terus mematangkan persiapan sarana dan prasarana di Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe. Langkah ini dilakukan guna memastikan kesiapan penuh pelabuhan yang dikelola PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) dalam mendukung pelayaran perdana rute Krueng Geukueh–Penang, Malaysia.

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, Zulkifli, mengatakan rapat yang digelar pada Jumat (12/9/2025) itu membahas langkah kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Tujuannya, agar rencana operasional angkutan laut luar negeri tersebut berjalan lancar.

“Pembahasan hari ini mengenai langkah-langkah yang ditempuh sebagai bentuk kolaborasi Kementerian/Lembaga dalam mempersiapkan rencana operasional angkutan laut luar negeri Krueng Geukueh–Penang,” kata Zulkifli saat membuka rapat di Kantor PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Lhokseumawe.

Sebagaimana diketahui, pelayaran Krueng Geukueh–Penang menjadi salah satu program prioritas utama Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah. Rute baru ini diharapkan mampu membuka jalur strategis dalam memperkuat konektivitas ekonomi, pariwisata, hingga hubungan sosial budaya antara Aceh dan Malaysia.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menambahkan keberhasilan pelayaran perdana ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak. Mulai dari kesiapan sarana prasarana hingga komoditas unggulan Aceh yang akan diangkut nantinya.

Ia menyebutkan, sejauh ini sejumlah langkah sudah dilakukan, antara lain rapat dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, penyusunan layout keluar masuk penumpang dan barang di pelabuhan, pembahasan teknis ekspor-impor, perhitungan biaya operasional kapal, serta pemetaan fasilitas penunjang.

Dalam kesempatan itu, Teuku Faisal juga menekankan pentingnya kesiapan peralatan dan petugas Custom, Immigration, Quarantine and Security (CIQS).

“Karena untuk melakukan pelayaran ke luar negeri dan kegiatan ekspor-impor, peran CIQS menjadi sangat penting sebagai garda terdepan,” ujarnya.

Meski sejumlah capaian telah diraih, masih ada kendala yang perlu ditindaklanjuti serius oleh masing-masing pihak.

“Ada beberapa ‘pekerjaan rumah’ yang masih perlu kita kejar bersama agar kesiapan sarana dan prasarana menjelang pelayaran perdana semakin matang,” kata Faisal.

Rapat ini turut dihadiri berbagai unsur terkait, di antaranya Kepala Bappeda Aceh, Karo Administrasi Pembangunan Aceh, Sekda Kabupaten Aceh Utara, perwakilan Bea Cukai, Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Lhokseumawe, KSOP Kelas IV Lhokseumawe, serta perwakilan PT PEMA dan PT Pelindo Multi Terminal.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News