NUKILAN.ID | JAKARTA – Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, bersama Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dan perwakilan civitas akademika Aceh, bertemu Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (13/8/2025).
Pertemuan tersebut membahas dua agenda besar, yakni percepatan revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) serta evaluasi pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang telah berjalan selama 20 tahun. Momen ini juga menjadi refleksi dua dekade perdamaian di Aceh sejak penandatanganan MoU Helsinki pada 2005.
SBY, yang berperan penting dalam proses perdamaian Aceh, menyatakan dukungan penuh terhadap revisi UUPA. Ia bahkan siap memfasilitasi pertemuan Pemerintah Aceh bersama civitas akademika dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan agenda tersebut secara resmi.
“Saya mendukung penuh proses revisi UUPA dan siap membantu agar Pemerintah Aceh bersama civitas akademika dapat bertemu langsung dengan Presiden. Penyempurnaan regulasi ini penting agar sejalan dengan semangat perdamaian dan kesejahteraan rakyat Aceh,” ujar SBY.
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyambut baik dukungan tersebut. Menurutnya, keterlibatan SBY akan sangat membantu proses percepatan revisi UUPA.
“Pendampingan dari Bapak SBY sangat berarti bagi Aceh. Kami akan segera menyiapkan langkah lanjutan untuk mempercepat proses ini,” kata Fadhlullah.
Sementara itu, Wali Nanggroe Malik Mahmud menegaskan bahwa revisi UUPA bukan sekadar agenda politik, melainkan langkah penting untuk menjamin keberlanjutan pembangunan sekaligus memperkuat perdamaian di Aceh.
Pertemuan di Cikeas ini disebut sebagai langkah awal yang strategis. Dengan adanya dukungan dari tokoh nasional seperti SBY, diharapkan revisi UUPA dapat berjalan mulus dan membawa Aceh menuju masa depan yang lebih damai dan sejahtera.