Wali Nanggroe Ajak Jadikan 20 Tahun Damai Aceh Sebagai Titik Balik Kesejahteraan Rakyat

Share

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, menyerukan agar peringatan dua dekade perdamaian Aceh dijadikan momentum penting untuk menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato pada acara Peringatan Dua Dekade Hari Damai Aceh yang digelar di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Jumat (15/8).

“Peringatan dua dekade Perdamaian Aceh harus kita jadikan titik balik untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat. Pimpinan Pemerintah Aceh, baik eksekutif maupun legislatif, harus lebih terbuka dan transparan dalam menjalankan roda pemerintahan, serta bekerja sebaik-baiknya demi seluruh rakyat Aceh,” ujar Wali Nanggroe.

Ia menekankan pentingnya semangat kolektif dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat untuk membangun Aceh yang damai, kuat, dan bermartabat. “Mari kita perkuat kembali semangat bersama untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang berdaulat dalam damai, menuju Aceh yang sejahtera, kuat, dan bermartabat,” tambahnya.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan merpati putih oleh Wali Nanggroe bersama Gubernur Aceh dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Merpati putih itu membentang di langit Banda Aceh sebagai simbol perdamaian yang terus dijaga.

Peringatan 20 tahun damai Aceh tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga ruang evaluasi atas capaian dan tantangan yang masih dihadapi. Sejak penandatanganan perjanjian damai pada 15 Agustus 2005, Aceh telah menikmati stabilitas keamanan, hadirnya pemerintahan lokal dengan kekhususan, serta dukungan otonomi khusus dalam pengelolaan sumber daya.

Meski demikian, pekerjaan rumah besar masih tersisa. Angka kemiskinan dan pengangguran tetap tinggi, ketimpangan pembangunan antarwilayah masih terjadi, dan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemerintahan perlu terus ditingkatkan.

Seruan Wali Nanggroe agar pemerintah Aceh lebih transparan menjadi pengingat bahwa kepemimpinan harus menjawab kebutuhan rakyat dengan kerja nyata dan keberpihakan yang jelas.

Acara tersebut juga dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, aktivis perdamaian, serta generasi muda yang diharapkan dapat menjadi penggerak utama pembangunan Aceh di masa mendatang.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News