Demisioner Ketua BEM FT UNAYA Soroti Pragmatisme Ormawa

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Aroma kekecewaan menyeruak dari Fakultas Teknik Universitas Abulyatama Aceh. Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Robi Annamal, menilai sejumlah organisasi mahasiswa (Ormawa) akhir-akhir ini semakin jauh dari rel konstitusi organisasi.

“Keputusan diambil tanpa rujukan pada AD/ART. Forum musyawarah besar pun diabaikan. Ini bukan lagi sekadar keteledoran, tapi indikasi hilangnya kesadaran berorganisasi,” kata Robi Annamal, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, beberapa agenda penting Ormawa dilaksanakan tanpa mekanisme deliberatif yang semestinya menjadi syarat mutlak. Proses yang seharusnya lahir dari forum musyawarah besar digantikan dengan rapat tanpa legitimasi kuat. Akibatnya, dasar hukum organisasi menjadi kabur, sementara keputusan yang lahir kehilangan bobot moral maupun legalitas.

Robi menyebut fenomena tersebut sebagai “pragmatisme organisasi” yang mengikis tradisi intelektual mahasiswa. Ia menekankan bahwa organisasi mahasiswa bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan ruang pendidikan politik dan kepemimpinan yang berlandaskan aturan.

“Jika aturan dasar organisasi diabaikan, maka yang kita saksikan adalah krisis kepemimpinan di tingkat mahasiswa. Mereka sedang mempertontonkan praktik kekuasaan tanpa dasar, yang justru meniru pola kekuasaan buruk di luar kampus,” ujarnya.

Lebih jauh, Robi mengingatkan bahwa musyawarah besar (Mubes) merupakan forum tertinggi yang tidak bisa digantikan oleh forum-forum kecil. Ia menilai pengabaian forum tersebut justru menimbulkan preseden buruk bagi regenerasi organisasi.

Pandangan serupa juga disampaikan sejumlah mantan pimpinan lembaga internal kampus. Mereka menilai sikap Ormawa yang terburu-buru menjalankan pemilihan raya mahasiswa (PEMIRA) tanpa pijakan aturan mengancam marwah organisasi mahasiswa di Universitas Abulyatama.

Kini, sorotan tertuju pada Ormawa. Publik kampus menanti apakah mereka akan mengoreksi langkah dan mengembalikan marwah organisasi ke jalurnya, atau justru terus melaju dengan legitimasi yang rapuh. (xrq)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News