Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Aceh Kian Parah, Harga Melonjak Tajam

Share

NUKILAN.ID | Singkil – Kelangkaan elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlanjut dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hingga Minggu, 6 Juli 2025, kondisi ini kian meluas dan turut memicu lonjakan harga yang signifikan di berbagai kabupaten/kota.

Di Aceh Singkil, misalnya, harga gas melon—elpiji bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah—terus merangkak naik jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah dan Pertamina, yakni Rp20.000 per tabung.

Di Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer tidak resmi kini mencapai Rp36.000 per tabung. Ini berarti ada selisih hingga Rp16.000 dibandingkan harga resmi.

“Itu juga barangnya tidak mudah didapati. Karena penjual tidak resmi itupun menebus elpiji dari pangkalan resmi,” ungkap Abdul, warga setempat.

Kondisi distribusi yang tidak tertata dan persediaan yang tidak stabil turut memperparah situasi. Ketika stok di pangkalan resmi menipis, pengecer nonresmi mengambil alih pasar dengan harga yang lebih tinggi tanpa kontrol.

“Ada yang menjual sampai 38.000 hingga 40.000/tabung 3 kg. Itu juga pada pengecer yang menjual di luar pengecer resmi Pertamina. Karena krisis gas, siapa saja yang memerlukan tentu harus membeli juga walau mahal,” kata seorang warga lainnya.

Situasi ini mengindikasikan perlunya langkah tegas dari pihak berwenang untuk memastikan distribusi elpiji 3 kg lebih merata dan sesuai dengan regulasi. Tanpa intervensi, masyarakat kecil akan terus menjadi korban dari ketidakpastian pasokan dan harga.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News