NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh Bela Palestina (ARABP) menggelar Aksi Damai Bela Palestina di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, pada Ahad (22/6/2025). Aksi ini menjadi bentuk solidaritas masyarakat Aceh terhadap penderitaan yang dialami rakyat Palestina akibat serangan militer Israel yang terus berlangsung.
Pantauan Nukilan.id di lokasi, hujan yang mengguyur sejak pagi tak menyurutkan semangat massa. Sekitar seribuan orang tetap memadati kawasan bundaran sambil membawa bendera Palestina, poster, dan spanduk, serta mengenakan atribut perjuangan. Di bawah langit mendung, peserta aksi menyuarakan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kemerdekaan bagi Palestina.
Aksi damai ini melibatkan berbagai elemen masyarakat. Sejumlah tokoh agama dan ulama, aktivis kemanusiaan, mahasiswa, organisasi kepemudaan seperti KNPI Aceh, serta perwakilan perempuan dari Salimah Aceh turut hadir. Lebih dari 50 lembaga tercatat ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Koordinator lapangan, M. Syauqi Umardhian, sejak pagi terlihat aktif mengatur jalannya aksi dengan tertib dan penuh semangat. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk simpati, tetapi juga tanggung jawab moral masyarakat Aceh dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Dalam orasinya, Ketua DPRK Banda Aceh menyampaikan bahwa masyarakat Banda Aceh akan terus berdiri bersama rakyat Palestina dan mendesak agar bentuk dukungan tidak berhenti pada simbol semata, melainkan diwujudkan dalam langkah nyata dan konsisten.
Sementara itu, Ketua IKADI Aceh menyampaikan bahwa perjuangan membela Palestina adalah bagian dari amanah iman, dan semangat umat Islam tidak akan padam selama kezaliman masih terjadi.
Rangkaian kegiatan aksi diisi dengan pembacaan puisi kemanusiaan, doa bersama, serta penggalangan donasi untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Sejumlah poster dengan pesan solidaritas seperti “Free Palestine”, “Stop Genocide in Gaza”, dan “From Aceh to Al-Quds: Solidarity Never Dies” menghiasi berbagai sudut lokasi.
Menjelang akhir acara, perwakilan ARABP membacakan pernyataan sikap yang menyerukan agar Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain memutus hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel. Mereka juga meminta PBB dan Mahkamah Internasional segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dinilai bertanggung jawab atas kejahatan perang dan genosida.
Selain itu, ARABP mendesak agar jalur Rafah dibuka guna memperlancar pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka juga menyerukan gerakan boikot terhadap produk dan perusahaan yang mendukung Israel, serta mendorong pemerintah menetapkan Hari Solidaritas Nasional untuk Palestina. Dalam pernyataannya, mereka juga mengajak masjid, kampus, dayah, dan sekolah untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan Palestina.
Aksi damai ini menjadi simbol kuat dari kepedulian masyarakat Aceh terhadap penderitaan rakyat Palestina. Sebagai wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan dan penjajahan, Aceh menunjukkan bahwa semangat solidaritas dan nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup dan terus menyala. (XRQ)
Reporter: Akil