117 Tahun Harkitnas: Menapak Sejarah Boedi Oetomo Menuju Indonesia Kuat

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH Tanggal 20 Mei 2025 menandai peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebuah momentum bersejarah yang memperingati berdirinya organisasi pergerakan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Organisasi ini kerap disebut sebagai tonggak awal kesadaran nasional, ketika semangat persatuan mulai tumbuh melintasi sekat-sekat etnis, agama, dan golongan untuk bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam catatan Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, sebagaimana dikutip Nukilan.id, Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo dan dr. Soetomo bersama sekelompok mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia (sekarang Jakarta).

Pada mulanya, organisasi ini berfokus pada peningkatan pendidikan dan pelestarian kebudayaan. Namun seiring waktu, geliat perjuangannya meluas menjadi wadah politik melawan kolonialisme Belanda.

Sebagaimana ditulis oleh sejarawan Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam buku tersebut, Boedi Oetomo menjadi pelopor pergerakan nasional yang memantik lahirnya berbagai organisasi serupa di penjuru nusantara.

Kebangkitan ini tidak hanya dimaknai sebagai lahirnya organisasi modern, melainkan sebagai kebangkitan semangat kebangsaan dan kesadaran kolektif sebagai satu bangsa yang merdeka.

Harkitnas dan Spirit Nasionalisme

Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Mengutip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), peringatan ini ditujukan untuk memupuk kembali semangat nasionalisme, solidaritas, dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

Pada tahun ini, tema Harkitnas 2025 adalah Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”. Seperti dikutip dari detik.com, tema ini menjadi seruan moral bagi seluruh elemen masyarakat untuk bangkit menghadapi beragam tantangan sosial, ekonomi, maupun lingkungan, demi terciptanya Indonesia yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.

Makna Logo Harkitnas ke-117

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui surat bernomor B-395/M.KOMDIGI/HM.04.01/05/2025 tertanggal 14 Mei 2025, telah merilis pedoman resmi peringatan Harkitnas ke-117.

Salah satu elemen penting dalam pedoman tersebut adalah logo resmi yang menggambarkan makna filosofis dari semangat kebangkitan nasional. Logo tersebut dapat diunduh melalui tautan resmi: https://s.komdigi.go.id/HARKITNAS2025

Berikut penjabaran simbolik dari elemen-elemen logo tersebut:

  • Tegas dan Kokoh: Angka 117 merepresentasikan usia peringatan Harkitnas sejak tahun 1908. Angka ini didesain tegas dan padat, mencerminkan keteguhan dan kontinuitas perjuangan bangsa.

  • Pilar Kebangsaan: Bentuk angka 11 menyerupai dua pilar yang melambangkan pondasi kebangsaan yang kuat dan tak mudah runtuh.

  • Titik Perubahan: Bola merah menggambarkan energi semangat juang serta sebagai titik awal penggerak perubahan sosial dan nasional.

  • Masa Depan: Garis horizontal biru di bagian atas melambangkan arah ke depan, kemajuan, dan visi Indonesia yang jauh ke masa depan.

  • Kebangkitan: Lengkungan emas ke atas menjadi simbol dari gerakan bangkit secara kolektif, menggambarkan semangat gotong royong dan optimisme menuju masa depan.

Refleksi Sejarah di Tengah Tantangan Zaman

Di tengah era digital dan globalisasi seperti sekarang, semangat Harkitnas kian relevan. Ketika tantangan baru seperti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, dan krisis sosial melanda, kebangkitan nasional bukan lagi sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga tentang membangun masa depan bersama.

Dengan mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, peringatan Harkitnas 2025 menjadi ajakan untuk tidak hanya mengenang, melainkan juga meneladani semangat para pendiri bangsa—semangat belajar, bersatu, dan berjuang dalam segala keterbatasan.

Harkitnas bukan sekadar ritual tahunan. Ia adalah refleksi kolektif bahwa kebangkitan sejati hanya bisa dicapai melalui kerja bersama, kesadaran nasional, dan komitmen terhadap kemajuan bersama. Sebuah pesan yang tetap menyala dari 1908 hingga kini—dan seterusnya. (xrq)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News