Dua WNA Sakit Dievakuasi dari Kapal Pesiar di Perairan Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh berhasil mengevakuasi dua warga negara asing yang jatuh sakit di atas kapal pesiar saat melintas di perairan Aceh, Sabtu (10/5/2025).

Dua penumpang tersebut adalah Hebert Ronald, pria asal Jerman berusia 86 tahun, dan Yulia, seorang perempuan asal Rusia yang tengah hamil 15 minggu. Keduanya tengah berlayar menggunakan kapal pesiar berbendera Malta, Mein Schiff 6, dalam perjalanan dari Port Klang, Malaysia menuju Afrika.

Evakuasi Dimulai Setelah Panggilan Darurat

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, menjelaskan bahwa operasi evakuasi dimulai setelah pihak kapal mengirim sinyal darurat pada Sabtu sore.

“Kedua orang tersebut sedang melakukan perjalanan dengan kapal pesiar berbendera Malta, Mein Schiff 6, yang sedang dalam pelayaran dari Port Klang, Malaysia, menuju Afrika,” kata Hussain dalam keterangan resminya pada Minggu (11/5/2025).

Setelah menerima laporan, tim Basarnas segera bergerak cepat. Mereka mengerahkan kapal penyelamat KN Kresna 323 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Lokasi Evakuasi Dekat Sabang

Lokasi kapal berada sekitar 7,31 mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, tepatnya di arah barat laut menuju Pulau Weh, Sabang. KN Kresna 323 tiba di lokasi sekitar pukul 18.40 WIB.

Setibanya di kapal pesiar, tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh melakukan pemeriksaan awal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kedua pasien tidak membawa penyakit menular.

“Lokasi evakuasi berada 7,31 mil laut di barat laut Pelabuhan Ulee Lheue Kota Banda Aceh, dekat Pulau Weh di Kota Sabang. KN Kresna 323 tiba di kapal pesiar sekitar pukul 18.40 waktu setempat,” imbuh Hussain.

Kondisi Kesehatan dan Penanganan Lanjutan

Hasil evaluasi medis awal menunjukkan bahwa Hebert Ronald mengalami komplikasi akibat hipertensi dan diabetes. Sementara itu, Yulia dilaporkan mengalami mimisan, yang dapat berdampak serius karena kehamilannya.

Setelah dinyatakan aman untuk dipindahkan, keduanya dievakuasi ke kapal penyelamat. Selanjutnya, mereka dibawa ke darat dan langsung dilarikan menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin di Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Operasi darurat ini dimulai setelah kapal pesiar mengirim panggilan darurat pada Sabtu (10 Mei) sore, meminta bantuan medis mendesak bagi dua penumpang tersebut,” jelas Hussain.

Koordinasi Lintas Instansi

Operasi penyelamatan ini melibatkan koordinasi berbagai pihak, termasuk TNI AL, kepolisian, serta otoritas setempat. Berkat kerja sama yang solid, proses evakuasi berlangsung lancar dan efisien.

“Seluruh personel kembali ke instansi masing-masing setelah misi berhasil diselesaikan,” ujar Hussain.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News