Nukilan.id – Ketegangan antara militer Israel dan salah satu kelompok fraksi Palestina, Hamas, kembali memanas.
Kedua belah pihak saling meluncurkan gempuran udara dalam dua hari terakhir.
Hamas membenci Israel lantaran dianggap kerap menindas bangsa Palestina. Sementara itu, Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang sering meluncurkan serangan roket ke wilayahnya.
Berikut perbandingan kekuatan militer antara Israel dan Hamas.
Hamas
Hamas merupakan salah satu fraksi politik besar di Palestina. Namun, fraksi yang menguasai Jalur Gaza itu juga memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Brigade yang terbentuk sejak Desember 1987 itu terus mengembangkan kapasitas militernya mulai dari senapan hingga membuat serangkaian teknologi roket Qassam.
Dilansir dari Middle East Eye, tidak pernah ada yang tahu pasti jumlah total pasukan Hamas.
Pada 2003, pemimpin Hamas memperkirakan jumlah pasukan mereka di Brigade Qassam mencapai 20 ribu personel. Namun, sejumlah analis memperkirakan pasukan Hamas bisa mencapai 30-50 ribu personel.
Pada 2011, Israel juga memperkirakan bahwa ratusan anggota Hamas telah menerima pelatihan ala militer, termasuk pelatihan di Iran dan Suriah yang merupakan sekutu fraksi tersebut.
Brigader Qassam juga dilaporkan memiliki berbagai persediaan senjata besar seperti granat, senjata otomatis ringan, roket improvisasi, mortir, bom, bom sabuk bunuh diri, hingga bahan peledak.
Menurut berbagai sumber, sayap militer Hamas juga memiliki berbagai teknologi peluru kendali seperti Rudal Terpadu Anti-Tank Kornet-E, Konkurs-M, Bulsae-2 seperti milik Korea Utara, rudal 9K11 Malyutka, dan rudal MILAN.
Selain itu, Brigade Qassam juga dikabarkan memiliki rudal anti-pesawat MANPADS, berbagai rudal SA-7B, SA-18 Igla, dan diyakini memiliki sejumlah SA-24 Igla-S dari Libya.
Pada 2014, Hamas juga meluncurkan pesawat pengintai (UAV) pertama Palestina yang disebut Ababeel1.
Menurut pernyataan Direktur Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) George Tenet pada 2000, Hamas diperkirakan memiliki kemampuan melakukan serangan dengan senjata kimia beracun.
Sejauh ini, beberapa laporan memaparkan bahwa Hamas sempat berencana meluncurkan serangan kimia. Dalam serangan teror di Ben Yehuda, Yerusalem, pada 2001 lalu, anggota Hamas dilaporkan melakukan serangan bunuh diri dengan meledakkan bahan peledak yang terdiri dari paku dan baut yang telah direndam racun tikus.
Israel
Menurut data Global Fire Power, kekuatan militer Israel menempatkan posisi ranking 20 di antara 140 negara di dunia.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memiliki berbagai macam alat utama sistem pertahanan berbasis teknologi baik buatan dalam negeri maupun impor dari luar negeri.
Beberapa alutsista seperti senapan hingga jet tempur F-15 dan F-16 diimpor dari Amerika Serikat, sekutu utama Israel.
Teknologi militer Israel juga terkenal dengan teknologi senjata api dan kendaraan tempur lapis baja. Perusahaan industri pertahanan Israel (IMI) juga dikenal dengan teknologi sistem rudal Rafael, salah satu ATGM paling banyak diekspor di dunia.
Israel juga satu-satunya negara di dunia dengan sistem pertahanan rudal anti-balistik yang dioperasikan dalam skala nasional. Sistem pertahanan itu dikenal dengan Arrow, yang diproduksi bersama dengan AS.
Israel tercatat memiliki sekitar 170 ribu personel aktif, 465 ribu personel cadangan, dan 8.000 personel paramiliter.
Dari segi pertahanan udara, Israel memiliki total 595 pesawat militer dengan di antaranya 214 jet pencegat, 23 pesawat misi khusus, 128 helikopter, dan 48 helikopter serang.
Dari segi kekuatan darat, Israel dilaporkan memiliki 1.650 tank, 7.500 kendaraan lapis baja, 650 artileri otomatis, 300 artileri manual, dan 100 proyektor roket.
Dari sisi kekuatan maritim, Israel tercatat memiliki empat kapal korvet, lima kapal selam, dan 48 kapal patroli militer.[cnnndonesia]