NUKILAN.id | Banda Aceh – Jemaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama dijadwalkan bertolak ke Tanah Suci pada 18 Mei 2025. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Azhari, mengingatkan agar para jemaah tidak membawa barang-barang yang dilarang demi kelancaran proses keberangkatan.
Total jemaah haji asal Aceh tahun ini mencapai 4.378 orang, termasuk petugas haji. Seluruh jemaah telah mengikuti rangkaian manasik di masing-masing daerah sebagai bagian dari persiapan ibadah.
“Setiap pemateri di manasik mengamanahkan seluruh jemaah agar memperhatikan hal-hal yang membuat jemaah langgeng beribadah misalnya menjaga makanan, kesehatan mengatur istirahat, barang apa saja yang bole dibawa,” ujar Azhari saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Selasa (22/4/2025).
Jemaah tahun ini mendapatkan empat jenis tas, mulai dari koper besar hingga tas kecil yang dikenakan di dada. Dalam bimbingan manasik, para jemaah juga telah diberi arahan terkait barang-barang yang boleh dibawa dan yang harus dihindari saat melakukan perjalanan udara.
Sebelum berangkat, seluruh barang bawaan akan diperiksa kembali oleh petugas di Asrama Haji untuk memastikan tidak ada yang melanggar aturan dan semua bisa lolos saat proses X-Ray di bandara.
Di sisi lain, Asrama Haji Aceh juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung. Khusus untuk jemaah lanjut usia (lansia), kamar-kamar disediakan di lantai dasar guna memudahkan akses. Selain itu, mereka akan mendapatkan layanan tambahan, seperti kursi roda saat turun dari bus menuju kamar.
“Misalnya ketika turun dari bus, jemaah lansia langsung dibawa ke kamar dengan menggunakan kursi roda. Mereka lebih banyak istirahat selama di asrama haji,” tambah Azhari.
Pihak Kemenag Aceh juga telah menyusun jadwal keluar-masuk jemaah di asrama haji secara ketat. Jemaah kloter pertama akan mulai memasuki asrama pada 17 Mei, sehari sebelum keberangkatan. Sementara kloter kedua baru akan masuk setelah kloter pertama diberangkatkan menuju bandara.
“Dan ini kita sesuaikan dengan jadwal penerbangan Garuda. Misalnya penerbangan jam 5 pagi, jam 3 jemaah siap-siap masuk aula untuk pemberangkatan ke bandara. Jadi jam 5 pagi itu sudah masuk jemaah kloter berikutnya,” jelasnya.
Dengan sistem yang tertata rapi ini, diharapkan seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, aman, dan nyaman.
Editor: Akil