Tersengat Listrik, Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Area Persawahan Aceh Jaya

Share

NUKILAN.id | Calang – Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di area persawahan Desa Aleu Jang, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, pada Rabu (9/4/2025). Dikutip dari Mongabay.co.id, satwa dilindungi ini diduga tewas akibat tersengat listrik dari pagar kebun milik warga.

“Lokasi kematian sekitar satu kilometer dari permukiman penduduk atau di area persawahan,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Ujang Wisnu Barata, Kamis (10/4/2025).

Gajah jantan tersebut diperkirakan berusia sekitar 25 tahun. Tim dari BKSDA Aceh bersama personel Kepolisian Resor Aceh Jaya telah melakukan nekropsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

“Tujuannya, untuk pemeriksaan laboratorium guna memastikan penyebab kematian satwa dilindungi ini. Diduga, akibat sengatan listrik,” lanjut Ujang.

BKSDA mencatat, sepanjang 2024 terjadi kematian 10 individu gajah sumatera. Sementara dari Januari hingga April 2025, tercatat sudah dua gajah mati. Kasus kematian ini menambah panjang daftar konflik manusia dan satwa di Aceh.

Ujang mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan kelestarian gajah, seperti memasang jerat, racun, atau aliran listrik di kebun. Ia juga menegaskan bahwa menyimpan, memelihara, memperniagakan, atau bahkan menyentuh satwa dilindungi secara ilegal adalah perbuatan yang dilarang.

Dilema Petani: Antara Gajah dan Hama

Ansari, warga Pasie Raya, mengungkapkan bahwa gajah tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat sebelum dilaporkan kepada perangkat desa dan pihak berwenang.

“Dikarenakan arus listrik yang dipasang di kebun masyarakat,” jelasnya, Jumat (11/4/2025).

Menurut Ansari, sebagian besar petani di wilayahnya memasang pagar listrik untuk melindungi tanaman dari hama babi. Namun sejak perkebunan sawit semakin meluas di Aceh Jaya, gangguan dari satwa liar seperti gajah pun kian sering terjadi.

“Kami belum mendapatkan solusi untuk menjaga tanaman dan juga padi di sawah yang sering dirusak babi. Sejak sawit meluas di Aceh Jaya, kebun kami sering didatangi gajah,” katanya.

Catatan Kelam Konflik Gajah dan Manusia

Kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Sabtu (1/2/2025), seekor gajah betina liar berusia delapan tahun juga mati di Kecamatan Julok Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Gajah tersebut sempat dirawat oleh tim BKSDA dan mitra karena mengalami luka-luka.

“Sejumlah luka di tubuh, menjadi sebab kematiannya,” ungkap Ujang.

Data dari Forum Konservasi Gajah yang dikutip dalam jurnal Reformasi Hukum Trisakti (2023) menunjukkan bahwa habitat gajah sumatera mengalami penyusutan drastis dalam beberapa dekade terakhir. Dari 44 kantong habitat pada 1985, hanya tersisa 25 kantong pada 2007, dan hanya 12 di antaranya yang memiliki populasi gajah di atas 50 individu.

Habitat-habitat tersebut antara lain berada di Taman Nasional Gunung Leuser dan Ulu Masen (Aceh), Bukit Tiga Puluh (Jambi), Tesso Nilo (Riau), hingga Way Kambas dan Bukit Barisan Selatan (Lampung).

Di Aceh sendiri, konflik manusia dengan gajah terjadi hampir merata di 19 kabupaten/kota. Kabupaten dengan kasus konflik tertinggi adalah Aceh Timur (47 kasus), disusul Aceh Jaya (44 kasus), dan Pidie (33 kasus).

Rentetan konflik ini juga berdampak pada manusia. Dalam kurun 2012-2017, sebanyak 11 orang dilaporkan terluka dan 8 meninggal dunia akibat konflik dengan gajah. Dalam periode yang sama, 68 individu gajah mati — 45 akibat konflik langsung, 14 karena perburuan, dan 9 lainnya karena sebab alami.

Kritis dan Terancam Punah

Gajah sumatera merupakan satwa liar dilindungi yang kini berstatus Kritis menurut daftar merah IUCN. Mamalia besar ini hanya ditemukan di Pulau Sumatera dan menghadapi ancaman tinggi terhadap kepunahan di alam liar, terutama akibat perusakan habitat dan perambahan kawasan hutan.

Upaya konservasi yang lebih serius dan menyeluruh menjadi kunci agar tragedi serupa tak terus berulang. Perlindungan habitat, pengawasan kebun, hingga edukasi kepada warga menjadi langkah penting dalam menyelamatkan gajah sumatera dari ambang kepunahan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News