Ketua AMSI Aceh Beberkan Tantangan Jurnalis di Era Digital

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Aceh, Aryos Nivada, menyoroti sejumlah tantangan besar yang tengah dihadapi para jurnalis di era digital saat ini. Dalam wawancaranya dengan Nukilan.id pada Kamis (10/4/2025), Aryos menekankan pentingnya kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan pemahaman terhadap regulasi media yang terus berubah.

Menurut Aryos, salah satu tantangan mendasar adalah soal ketertinggalan sebagian kalangan jurnalis dalam pemanfaatan teknologi digital.

“Tantangan jurnalis ke depan, menurut saya, adalah bagaimana jurnalis bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, terutama ketika masih ada kalangan jurnalis yang belum sepenuhnya akrab dengan penggunaan teknologi itu sendiri,” ujarnya.

Ia menegaskan, di tengah transformasi industri media yang semakin digital, penguasaan teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan telah menjadi kebutuhan mendasar dalam praktik jurnalistik modern.

“Ini menjadi penting, karena dunia jurnalistik saat ini sangat bergantung pada teknologi, baik dalam proses peliputan, produksi, maupun distribusi berita,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Aryos juga menyoroti aspek regulasi yang tak kalah penting. Perkembangan aturan dan kebijakan media, kata dia, menuntut para jurnalis untuk terus belajar dan menyesuaikan diri. Hal ini penting agar produk jurnalistik tetap berada dalam koridor etik dan hukum yang berlaku.

“Selain itu, memahami regulasi yang terus berkembang juga menjadi tantangan tersendiri. Ada banyak penambahan-penambahan dalam cara meliput yang perlu dipahami dengan baik oleh para jurnalis,” jelas Aryos.

Ia menambahkan, kesadaran dan kepedulian terhadap aspek hukum dan etika jurnalistik harus terus ditumbuhkan. Di era disinformasi dan banjir informasi saat ini, peran jurnalis yang berintegritas sangat dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan publik.

“Di sinilah pentingnya jurnalis untuk lebih ‘aware’ dan peduli terhadap regulasi-regulasi yang ada, terutama yang berkaitan dengan kode etik dalam penulisan dan peliputan berita,” pungkas Aryos.

Di tengah maraknya hoaks dan informasi menyesatkan yang mudah tersebar di ruang digital, Aryos menilai bahwa jurnalis memegang peran strategis dalam menjaga kepercayaan publik. Karena itu, profesionalisme dan literasi digital menjadi dua pilar penting yang harus terus diperkuat oleh insan pers. (XTQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News