NUKILAN.id | Banda Aceh – Ribuan masyarakat Aceh memadati Masjid Raya Baiturrahman pada Minggu (16/3/2025) malam dalam rangka memperingati malam Nuzulul Quran. Kegiatan yang berlangsung pada malam ke-17 Ramadan 1446 H ini diawali dengan salat Isya berjamaah dan diisi dengan berbagai rangkaian acara keagamaan.
Pantauan di lokasi, peringatan Nuzulul Quran dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh seorang qari internasional asal Mesir. Suara lantunan ayat suci menggema di seluruh penjuru masjid, menambah kekhusyukan suasana malam itu.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam kesempatan tersebut turut memberikan sambutan sekaligus meluncurkan Instruksi Gubernur Aceh Nomor 1 Tahun 2025. Instruksi ini mengatur tentang kewajiban salat fardhu berjamaah bagi aparatur dan masyarakat serta kewajiban mengaji di setiap satuan pendidikan di Aceh.
Acara berlanjut dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustad Suryanto Sudirman. Dalam tausiahnya, ia mengapresiasi kebijakan Gubernur Aceh yang mewajibkan masyarakat untuk menghentikan segala aktivitas saat azan berkumandang dan segera melaksanakan salat berjamaah. Menurutnya, kebijakan tersebut sejalan dengan perintah Allah dalam kitab suci Al-Quran.
Ustad Suryanto juga mengutip firman Allah dalam Surah Al-Hajj ayat 41, “Yaitu orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
Ia mengajak seluruh jamaah untuk menghidupkan dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kaum muslimin jika kita tak mampu ikut para ulama, minimal selama bulan puasa kita khatam 1 kali Al-Quran,” ujar Ustad Suryanto.
Selain itu, ia mencontohkan keteladanan para ulama terdahulu dalam berinteraksi dengan Al-Quran. Imam Nasai, misalnya, dikisahkan mampu mengkhatamkan Al-Quran dua kali dalam satu malam pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Sementara itu, Imam Syafii disebut mengkhatamkan Al-Quran hingga 60 kali sepanjang bulan suci.
Pada akhir tausiah, Ustad Suryanto berdoa agar nilai-nilai syariat yang terkandung dalam Al-Quran benar-benar dihidupkan di Aceh, baik dalam aspek muamalah, ibadah, maupun aktivitas lainnya. Peringatan malam Nuzulul Quran kemudian ditutup dengan salat Tarawih dan Witir berjamaah yang diikuti oleh ribuan jamaah dengan penuh kekhusyukan. (XRQ)
Reporter: Akil