NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Aceh. Peringatan ini berlaku mulai 8 Maret 2025 pukul 07.00 WIB hingga 11 Maret 2025 pukul 07.00 WIB.
Berdasarkan analisis BMKG, tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di:
- Perairan Aceh Besar – Meulaboh
- Perairan Sabang – Banda Aceh
- Perairan Selatan Simeulue
- Perairan Aceh Singkil – Pulo Banyak
- Perairan Aceh Barat Daya – Simeulue
Ancaman Keselamatan Pelayaran
BMKG mengingatkan bahwa kondisi ini dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran, khususnya bagi:
- Perahu nelayan, jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
- Kapal tongkang, jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Dengan kondisi ini, nelayan dan operator kapal diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum melaut.
Faktor Penyebab dan Kondisi Sinoptik
Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Amat Komi, menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena atmosfer di wilayah Aceh.
“Terpantau adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Barat,” jelasnya kepada Nukilan.id, Jumat (7/3/2025).
Selain itu, suhu muka laut yang hangat juga menjadi faktor pendukung meningkatnya aktivitas cuaca di perairan Aceh.
“Selain itu, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di Perairan Barat, utara, dan timur Aceh dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air),” tambahnya.
Kombinasi dari faktor-faktor tersebut turut berkontribusi terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Aceh.
“Berapa kondisi tersebut dapat berpotensi terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut di beberapa wilayah perairan Aceh,” ujarnya.
Lebih lanjut, pola angin yang terpantau di wilayah perairan Aceh cenderung bergerak dari timur-timur laut.
“Pola angin umumnya bergerak dari timur-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 05-30 Knot,” kata dia.
Dengan kondisi cuaca seperti ini, BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna transportasi laut, agar selalu memperbarui informasi cuaca sebelum melaut serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. (XRQ)
Reporter: Akil