NUKILAN.id | Lhokseumawe – Aceh dikenal sebagai negeri “1000 warung kopi.” Di setiap sudut kota hingga desa, aroma kopi khas Aceh selalu menggoda pencinta kopi. Kopi bagi masyarakat Aceh bukan sekadar minuman, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan identitas budaya.
Terinspirasi dari budaya ini, Mahnizar, seorang pengusaha asal Desa Uteunkot, Muara Dua, Lhokseumawe, menciptakan inovasi kopi yang unik dan praktis. Ia melihat peluang besar dalam menjadikan kopi sebagai oleh-oleh khas Aceh yang mudah dibawa dan dinikmati kapan saja.
Dikutip dari RRI, Inovasi ini berawal dari perjalanannya ke event Meurah Silu 2 di Takengon pada tahun 2022, yang diselenggarakan oleh KPW Bank Indonesia Lhokseumawe. Dari sanalah Mahnizar—yang akrab disapa Dede—terinspirasi untuk menciptakan Stick Kopi, varian kopi dalam kemasan praktis yang kini menjadi produk unggulan dan banyak diburu wisatawan.
Kesuksesan Stick Kopi tidak lepas dari strategi pemasaran yang tepat. Dede menggandeng berbagai toko suvenir, supermarket, hingga toko roti untuk memperluas distribusi. Ia juga aktif memasarkan produknya melalui media sosial dan marketplace, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia bisa dengan mudah mendapatkan Stick Kopi tanpa harus datang langsung ke Aceh.
Selain menjadi oleh-oleh khas, Stick Kopi juga kerap dijadikan sebagai hadiah dalam berbagai acara besar. Produk ini hadir dalam dua pilihan kemasan menarik, menjadikannya pilihan tepat untuk berbagai kesempatan.
Dengan inovasi ini, Mahnizar berhasil membawa semangat 1000 warung kopi Aceh ke dalam produk yang praktis dan mudah dinikmati siapa saja. Kini, Stick Kopi tak hanya mencerminkan kekayaan budaya kopi Aceh, tetapi juga menjadi ikon baru oleh-oleh dari Tanah Rencong.
Editor: Akil