Aktivis Buruh Usulkan Diversifikasi Program JKP untuk Pekerja Pasca-PHK

Share

NUKILAN.id | Jakarta – Aktivis Buruh Indonesia, Syamsul Arif, menyoroti pentingnya diversifikasi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) agar lebih efektif membantu pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, JKP tidak seharusnya hanya berfokus pada bantuan finansial, tetapi juga harus mencakup program peningkatan keterampilan agar pekerja lebih siap menghadapi dunia kerja.

“JKP tidak seharusnya hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga harus mencakup program pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan agar pekerja lebih mudah menemukan pekerjaan baru,” ujar Syamsul dalam wawancara dengan Nukilan.id pada Minggu (23/2/2025).

Ia menekankan bahwa selain dukungan pelatihan, pemerintah juga perlu memperluas cakupan JKP dengan memberikan dukungan kepada pekerja yang ingin berwirausaha. Menurutnya, banyak pekerja yang kesulitan mendapatkan pekerjaan baru setelah PHK dan memilih untuk beralih ke sektor informal atau merintis usaha sendiri.

“Jadi pekerja yang ingin beralih ke sektor informal atau berusaha mandiri setelah mengalami pemutusan hubungan kerja dapat pendampingan hingga permodalan,” tambahnya.

Syamsul menilai bahwa dengan adanya program pendampingan dan penyediaan modal, pekerja yang kehilangan pekerjaan dapat memiliki alternatif yang lebih jelas untuk tetap bertahan secara ekonomi. Ia berharap pemerintah segera mempertimbangkan kebijakan ini agar JKP benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi pekerja yang terdampak. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News