NUKILAN.id | Banda Aceh – Kekeringan masih menjadi tantangan bagi beberapa wilayah di Aceh, terutama dalam ketersediaan air bersih. Untuk mengatasi masalah ini, Ketua Tim Meusyuhu, Ilham Akbar, menekankan pentingnya penggunaan teknologi sederhana yang ramah lingkungan, seperti filter biosand dan biochar.
“Integrasi kedua teknologi ini mampu menyaring dan meningkatkan kualitas air, sehingga bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah yang sulit air,” ujarnya dikutip dari RRI Banda Aceh, Selasa (11/2/2025).
Menurut Ilham, penerapan teknologi ini perlu disertai dengan pelatihan dan pendampingan agar masyarakat dapat mengelolanya secara mandiri. Biochar sendiri tidak hanya berfungsi meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga berperan sebagai media penyimpanan air di bawah permukaan.
“Dengan menggunakan biochar, cadangan air tanah dapat ditingkatkan secara signifikan, yang berguna untuk masa-masa kering,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan bahwa kombinasi biochar dengan filter biosand dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi kekeringan. Tim Meusyuhu telah melakukan uji coba teknologi ini di beberapa desa di Aceh, dan hasilnya menunjukkan respons positif dari masyarakat karena kemudahannya dalam penerapan serta biaya operasional yang relatif rendah.
“Kami berharap teknologi ini dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mendukung mitigasi kekeringan di Aceh,” tambahnya.
Penerapan teknologi sederhana namun berdampak besar ini diharapkan mampu membantu masyarakat Aceh dalam menjaga ketersediaan air bersih, terutama di daerah yang sering mengalami krisis air saat musim kemarau.
Editor: Akil