NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat penurunan signifikan tingkat kemiskinan di provinsi ini pada September 2024 dibandingkan Maret 2024. Data terbaru menunjukkan persentase penduduk miskin di Aceh menurun dari 14,23 persen menjadi 12,64 persen. Dengan demikian, angka kemiskinan turun sebesar 1,59 persen dalam enam bulan terakhir.
Penurunan ini menjadi capaian terbesar dalam kurun waktu empat tahun terakhir sejak Maret 2019. Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menekankan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras berbagai pihak dalam menjalankan program pengentasan kemiskinan yang lebih terarah dan terintegrasi.
“Ini pencapaian tertinggi dari pengamatan catatan kita selama 4 tahun terakhir sejak Maret 2019. Bahwa penurunan kemiskinan Aceh pada September 2024 ini turun sebanyak 1,59 persen,” kata Ahmadriswan dalam konferensi pers rilis resmi BPS, Rabu (15/1/2025).
Penurunan Lebih Signifikan di Perdesaan
Data BPS juga menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di perdesaan mengalami penurunan lebih tajam dibandingkan wilayah perkotaan. Di desa, angka kemiskinan turun sebesar 1,76 persen, dari 16,75 persen pada Maret 2024 menjadi 14,99 persen pada September 2024. Sementara di perkotaan, penurunan kemiskinan tercatat sebesar 1,23 persen, dari 9,60 persen menjadi 8,37 persen.
“Hal ini menandakan bahwa masyarakat perdesaan yang selama ini menjadi fokus utama program pengentasan kemiskinan semakin merasakan dampak positif dari kebijakan yang telah diimplementasikan,” jelas Ahmadriswan.
Meski demikian, tantangan masih besar. BPS mencatat masih ada sekitar 718,96 ribu orang yang berada di bawah garis kemiskinan di Aceh.
“Dan ini masih menjadi tantangan bagi kita semua, karena masih ada sebanyak 718,96 ribu orang agar bisa dientaskan keluar dari tingkat kemiskinan,” tambah Ahmadriswan.
Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Turun
Selain penurunan angka kemiskinan, BPS juga mencatat perbaikan pada Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan yang menggambarkan seberapa jauh rata-rata pendapatan penduduk miskin dari garis kemiskinan, turun dari 2,260 pada Maret 2024 menjadi 1,953 pada September 2024.
“Penurunan ini mencerminkan bahwa bukan hanya jumlah penduduk miskin yang berkurang, tetapi juga jarak pendapatan (didekati dengan konsumsi) rumah tangga miskin dari garis kemiskinan semakin kecil,” jelas Ahmadriswan.
Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan, yang menunjukkan distribusi pendapatan di antara penduduk miskin, turun dari 0,712 menjadi 0,470. Penurunan ini menunjukkan distribusi bantuan atau program pengentasan kemiskinan yang semakin merata dan efektif.
“Ini merupakan sinyal positif untuk pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Ahmadriswan.
Editor: AKil