Ketua Baitul Mal Aceh Buka Program Pembinaan Muallaf Angkatan ke-18

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh Ketua Baitul Mal Aceh, Muhammad Haikal, membuka secara resmi Program Pembinaan Muallaf Forum Dakwah Perbatasan (FDP) ke-18 di Gedung Serba Guna Dewan Dakwah, Senin, 13 Januari 2025. Dalam sambutannya, Haikal menegaskan komitmen Baitul Mal Aceh untuk terus menyalurkan dana zakat bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesehatan, dan pembinaan muallaf.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pembinaan muallaf yang memiliki senif tersendiri dalam zakat. Baitul Mal Aceh juga telah bermitra dengan organisasi yang kompeten dalam pelaksanaan program, pencatatan, dan pelaporan. Ke depan, kami berharap kerja sama dengan FDP semakin profesional untuk meningkatkan pemberdayaan umat,” ujar Haikal.

Program Tiga Tingkat untuk Mantapkan Keimanan

Ketua Forum Dakwah Perbatasan, dr. Nurkhalis, memaparkan bahwa sejak dimulai pada 2021, Program Pembinaan Muallaf telah membina lebih dari 200 peserta. Program ini terbagi menjadi tiga tingkat.

“Level pertama berlangsung selama 45 hari di Banda Aceh. Para peserta belajar dasar-dasar Islam menggunakan buku panduan dari BAZNAS, dengan pengajar dari FDP, ulama dayah, serta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Aceh Besar,” jelasnya.

Model pembinaan ini terbukti efektif. Peserta yang sebelumnya tidak mengenal cara berwudu dan salat kini mampu melaksanakan ibadah dengan baik, memahami akidah Islam, serta membaca ayat-ayat pendek Al-Qur’an.

Jumlah Peserta Meningkat Berkat Dukungan Baitul Mal

Sejak Baitul Mal Aceh terlibat dalam pendanaan, kapasitas peserta meningkat dari 10-15 orang per angkatan menjadi 22 orang. Selain itu, cakupan wilayah juga meluas hingga ke Sumatra Utara. Salah satu keluarga dari Kabupaten Karo yang baru masuk Islam langsung mengikuti program ini.

Setelah menyelesaikan level pertama, para muallaf melanjutkan ke level kedua dengan program kunjungan dai ke rumah mereka selama 18 pertemuan. Ini memastikan pengetahuan agama mereka terus berkembang. Bagi peserta yang menunjukkan kemampuan lebih tinggi, FDP menawarkan level tiga, mempersiapkan mereka menjadi dai yang dapat berdakwah di komunitas asalnya.

Membangun Kemandirian Ekonomi

FDP juga berencana bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja untuk membekali muallaf keterampilan hidup. Langkah ini bertujuan membantu mereka mandiri secara ekonomi, terutama yang mengalami pengasingan keluarga akibat perbedaan keyakinan.

Dakwah Lintas Batas

Profesor Muhammad, Ketua Dewan Dakwah Aceh, dalam pidatonya mengapresiasi perjuangan para dai lapangan seperti Muchlis Pohan dan Ismail Amin Naibaho yang terus berdakwah meski usia lanjut. Ia menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan agar para muallaf tidak kembali ke agama lama.

“Sejarah membuktikan, tanpa pembinaan yang berkesinambungan, banyak muallaf yang kembali ke keyakinan semula. Mereka yang berasal dari komunitas sendiri lebih efektif dalam menyampaikan dakwah,” tuturnya.

FDP juga memperluas dakwah hingga ke luar negeri. Pada 2024, mereka mengirim hewan kurban ke Kamboja, dan baru-baru ini membimbing seorang warga Tiongkok bersyahadat di Aceh.

Acara pembukaan berjalan lancar dan dihadiri berbagai tokoh dari lembaga terkait. Semangat dakwah terus bergulir, menghadirkan solusi bagi tantangan di kota hingga perbatasan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News