NUKILAN.id | Sigli — Musim hujan yang sedang melanda Provinsi Aceh menyebabkan banjir dan genangan air di banyak wilayah. Tak hanya merendam permukiman warga, puluhan hektare lahan sawah juga terancam gagal panen akibat genangan air yang terus berlangsung.
Dikutip dari Media Indonesia, sejumlah lahan sawah yang tengah musim tanam terendam banjir, baik dari luapan sungai maupun air hujan. Bahkan, beberapa tanaman padi yang telah terendam selama berhari-hari kini terancam gagal tumbuh, atau yang dikenal dengan istilah ‘puso’.
Di Kecamatan Peukan Baro, salah satu wilayah yang terdampak cukup parah, genangan air merendam sekitar 8 hektare sawah di Gampong Blang Raya, Kemukiman Bambi. Tanaman padi yang sebelumnya menghijau kini mulai menghitam, terbalut air keruh yang tak kunjung surut.
“Karena jalur air tersumbat dan saluran pembuang tidak bersih, genangan sulit surut. Bila terus begini, bisa berakibat gagal panen. Apalagi populasi keong emas sangat cepat dalam genangan air. Keong ini adalah hama penggerek batang paling berbahaya,” ujar Muslim, salah seorang petani di Kecamatan Peukan Baro.
Di beberapa wilayah lain, seperti Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala, kondisi serupa juga terjadi. Di beberapa titik, batang padi yang seharusnya sedang tumbuh lebat kini mulai kerdil akibat terendamnya sawah dalam waktu yang cukup lama.
Para petani di daerah ini merasa pasrah dengan kondisi yang ada, karena tidak ada solusi yang efektif untuk mengatasi genangan air. Mereka juga mengeluhkan saluran pembuangan yang tidak lancar.
“Debit air saluran terus bertambah. Jadi air di persawahan tidak mengalir lagi ke pembuang,” keluh seorang petani lainnya.
Pemerintah setempat diminta segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini agar tidak menyebabkan kerugian besar bagi petani. Jika tidak ada langkah konkret, puluhan hektare sawah yang kini terendam diperkirakan akan gagal panen, dan petani akan menghadapi kerugian yang tak sedikit.
Editor: Akil