NUKILAN.id | Meulaboh – Ribuan nelayan tradisional di pesisir barat Aceh menghentikan aktivitas melaut akibat cuaca buruk yang melanda perairan Samudra Hindia. Kondisi ini terjadi di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Nagan Raya, di mana gelombang tinggi, angin kencang, serta hujan lebat mengancam keselamatan para nelayan.
Sejak sepekan terakhir, para nelayan kecil yang biasanya mencari ikan di sekitar perairan Pulau Weh, Sabang, tidak berani melaut. Mayoritas mereka menggunakan kapal kayu berbadan ramping yang sulit menahan terjangan badai.
“Ketinggian gelombang dua meter saja sudah membuat kami berhenti berlayar. Cuaca buruk seperti ini membuat kami tidak bisa beraktivitas di laut,” kata Azwar, tokoh masyarakat nelayan di Calang, Kabupaten Aceh Jaya.
Harga Ikan Melambung
Penghentian aktivitas melaut ini langsung berdampak pada harga ikan segar di pasar-pasar tradisional di Aceh. Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujong Baroh, Meulaboh, harga berbagai jenis ikan naik signifikan.
Ikan tongkol yang sebelumnya dihargai Rp15.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Harga ikan dencis naik dari Rp20.000-22.000 menjadi Rp25.000-27.000 per kilogram. Kenaikan yang lebih drastis dialami ikan tuna muda (anak tuna), yang kini dihargai Rp35.000-36.000 per kilogram dari sebelumnya Rp28.000-30.000.
Lonjakan juga terjadi pada ikan bawal putih, yang kini dibanderol Rp130.000 per kilogram dari sebelumnya Rp100.000 per kilogram. Sementara itu, ikan bawal hitam naik dari Rp65.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. Harga ikan cabai merah, yang sebelumnya Rp75.000 per kilogram, kini mencapai Rp85.000 per kilogram.
“Ini karena nelayan tidak berani melaut setelah beberapa hari cuaca buruk. Begitu krisis pasokan dari nelayan, langsung berpengaruh terhadap harga,” tutur Azwar.
Beberapa Jenis Ikan Masih Stabil
Meski pasokan ikan laut terganggu, beberapa jenis ikan seperti tenggiri, kerapu, kakap merah, dan bandeng belum mengalami kenaikan harga yang signifikan. Namun, pedagang memperingatkan bahwa jika cuaca buruk terus berlanjut, harga ikan-ikan tersebut juga berpotensi naik.
“Kalau terus cuaca buruk, harga ikan ini juga berpotensi menyusul naik,” kata seorang pedagang ikan di Aceh Barat.
Cuaca ekstrem di Samudra Hindia diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Nelayan berharap situasi segera membaik agar dapat kembali melaut dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
Editor: Akil