Cek Fakta: Video Pidato Muzakir Manaf dalam Bahasa Arab Ternyata Hasil Suntingan AI

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, sedang berpidato menggunakan Bahasa Arab. Video tersebut menjadi sorotan setelah diunggah oleh sebuah akun TikTok pada 19 Oktober 2024. Dalam unggahannya, video berdurasi 30 detik itu disertai narasi: “Alumni Libya mampu pidato dalam Bahasa Arab.”

Video Pidato Muzakir Manaf dalam Bahasa Arab. (Foto: Tangkapan Layar)

Namun, benarkah Mualem benar-benar berpidato menggunakan Bahasa Arab? Berikut hasil penelusurannya.

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Nukilan.id melakukan investigasi menggunakan fitur Google Lens. Hasilnya, ditemukan video asli yang identik dengan unggahan tersebut. Video asli tersebut diunggah oleh kanal YouTube resmi DPR Aceh pada 25 September 2024 dengan judul “Penyampaian Visi-Misi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024.”

Mualem saat menyampaikan visi-misi di DPRA. (Foto: Tangkapan Layar)

Dalam video aslinya, Mualem menyampaikan pidatonya menggunakan Bahasa Indonesia, bukan Bahasa Arab. Kesamaan mencolok terdapat pada latar belakang acara dan pakaian yang dikenakan Mualem, membuktikan bahwa video unggahan TikTok telah melalui proses manipulasi.

Kasus Serupa

Kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2023, sebuah video Presiden Joko Widodo berpidato dalam Bahasa Mandarin viral di media sosial. Video itu kemudian dikonfirmasi sebagai hasil suntingan teknologi deepfake oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel A. Pangerapan.

“Video tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin.’ Itu hasil suntingan yang menyesatkan. Secara visual, video tersebut identik dengan aslinya, tetapi telah dimanipulasi menggunakan teknologi AI deepfake,” ujar Semuel, dikutip dari laman resmi Kominfo.

Ia menambahkan bahwa masyarakat harus berhati-hati terhadap video atau informasi yang telah dimanipulasi dan selalu merujuk kepada sumber terpercaya seperti situs pemerintah atau media kredibel.

Cara Memverifikasi Foto dan Video di Internet

Di era digital, penyebaran berita bohong (hoaks) semakin marak. Foto dan video sering kali digunakan untuk mendukung klaim palsu oleh penyebar hoaks. Karena itu, penting bagi pengguna internet untuk memahami cara memverifikasi keaslian foto dan video, termasuk melacak asal-usulnya. Berikut adalah panduan praktis yang dapat Anda gunakan.

1. Melacak Asal Foto dengan Google Lens

Google Lens adalah alat yang memungkinkan pengguna mencari sumber asli foto atau gambar serupa di internet. Berikut langkah-langkahnya:

Melalui Ponsel:

  • Buka aplikasi Google atau Google Photos.
  • Pilih gambar yang ingin Anda verifikasi dari galeri ponsel.
  • Klik ikon Google Lens (berbentuk lensa kamera).
  • Tunggu hasil penelusuran yang akan ditampilkan oleh Google Lens.

Anda juga dapat menggunakan kamera langsung:

  • Buka aplikasi Google Lens.
  • Arahkan kamera ke gambar atau objek yang ingin Anda telusuri.
  • Tekan tombol shutter untuk mengambil gambar, lalu tunggu hasil pencarian.

Melalui Komputer (Browser Google Chrome):

  • Buka situs yang memuat gambar yang ingin Anda verifikasi.
  • Klik kanan pada gambar, lalu pilih opsi Telusuri gambar dengan Google Lens.
  • Atau, klik ikon kamera di bilah pencarian Google dan unggah gambar yang ingin Anda periksa.

2. Melacak Asal Video dengan Yandex

Yandex adalah mesin pencari asal Rusia yang dapat membantu melacak sumber video. Yandex menganalisis atribut seperti nama, deskripsi, tag, dan metadata video untuk memberikan hasil pencarian yang relevan.

Langkah-Langkah:

  1. Buka situs Yandex.
  2. Masukkan kata kunci terkait video di kolom pencarian, lalu klik Find.
  3. Alternatif lain, ambil screenshot dari video yang ingin Anda periksa, lalu unggah tangkapan layar tersebut ke mesin pencarian Yandex untuk hasil yang lebih spesifik.

3. Melacak Keaslian Video dengan Tools AI

Selain melacak asal, penting juga untuk memeriksa apakah sebuah video merupakan konten asli atau buatan kecerdasan buatan (AI). Salah satu alat yang dapat digunakan adalah TrueMedia.org. Alat ini menganalisis konten secara mendalam menggunakan algoritma canggih untuk mendeteksi tanda-tanda bahwa video mungkin dibuat oleh AI.

Langkah-Langkah Menggunakan TrueMedia.org:

  1. Akses Situs Web: Buka situs TrueMedia.org.
  2. Unggah Konten: Salin dan tempelkan teks, gambar, atau video yang ingin Anda analisis ke dalam alat yang tersedia.
  3. Analisis Konten: Klik tombol Analisis untuk memulai pengecekan.
  4. Periksa Hasil: Tunggu hingga proses selesai. Hasilnya akan menunjukkan persentase kemungkinan bahwa konten tersebut dihasilkan oleh AI.

Cara Membaca Hasil:

  • Persentase Tinggi: Jika hasil menunjukkan persentase tinggi (misalnya di atas 80%), kemungkinan besar konten dibuat oleh AI.
  • Persentase Rendah: Jika persentase rendah, konten tersebut mungkin asli, tetapi faktor lain juga perlu diperhatikan.
  • Hasil Tidak Pasti: Jika alat tidak dapat memberikan hasil pasti, hal ini mungkin disebabkan oleh karakteristik unik konten atau keterbatasan algoritma.

Kesimpulan

Klaim bahwa calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan pidato dalam Bahasa Arab adalah tidak benar. Video tersebut telah diedit menggunakan teknologi AI untuk memanipulasi audio atau visual. Masyarakat diimbau untuk lebih kritis dan bijak dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img

Read more

Local News