Nukilan.id – Koalisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh mengadakan pameran dan pertunjukan musik yang merekam pelanggaran HAM yang dibredel pada masa konflik Aceh dengan tema “Lorong Ingatan”di pelataran KontraS Aceh, Lamlagang, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Selasa (10/12/2024). Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari HAM Sedunia pada 10 Desember.
Kegiatan ini juga menghadirkan beberapa pembicara dari seniman musik yang pernah menerbitkan album mereka semasa konflik, seperti vokalis grup band Nyawoung, Cut Aja Rizka, penyanyi Abu Bakar Ar, produser Nyawoung, Joe Samalanga. Selain itu, pembicara lainnya diisi oleh Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna, Kepala Divisi Kampanye dan Jaringan KontraS, Ahmad Sajali, dan budayawan Aceh, Putra Hidayatullah.
Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna dalam sambutannya mengatakan pameran dan pertunjukan musik “Lorong Ingatan” ini ingin menunjukkan bagaimana musik berusaha memutus mata rantai kekerasan. Menurut Husna, ruang seperti musik ini merupakan tempat di mana wacana bertarung. Ruang inilah yang diperebutkan untuk dimenangkan, apakah oleh rezim atau masyarakat sipil sendiri.
“Lalu pertanyaannya, sejauh mana kita berusaha untuk memenangkan narasi yang mengarah kepada pemenuhan hak asasi manusia, baik bagi korban maupun pencegahan pelanggaran hak asasi manusia di masa mendatang,” ujar Husna, Selasa (10/12/2024).
Dia menambahkan, tema tentang musik untuk mengingat merupakan salah satu pendekatan yang baru untuk mengenang pelanggaran HAM yang terjadi yang di Aceh dulu untuk memotret suasana konflik bersenjata, tragedi kemanusiaan, kekerasan seksual, pembunuhan, penghilangan paksa, dan juga pengungsian. []
Reporter: Sammy