NUKILAN.id | Banda Aceh – Tiga buruh bangunan tewas dalam insiden kecelakaan kerja saat tengah membuka mal triplek di lubang penampungan air di rumah yang sedang dibangun milik Alung, di Jalan Pocut Meurah, Dusun Seroja, Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Sabtu (23/11/2024). Ketiganya diduga menghirup gas beracun yang terkumpul di dalam lubang tersebut.
Korban meninggal adalah Amru (35), warga Lueng Bata, Kota Banda Aceh; Fadlon (30), dan Sadawan Jumadi (29), keduanya warga Lamkunyet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Insiden tersebut juga disaksikan oleh Dahri (38), warga Lampeuneurut Ujong Blang, Kecamatan Darul Imarah, yang nyaris menjadi korban.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan saksi, insiden bermula ketika keempat buruh, termasuk saksi, diperintahkan oleh kepala tukang untuk membuka mal triplek di dalam lubang penampungan air yang telah selesai dikerjakan dua bulan sebelumnya.
Amru menjadi orang pertama yang masuk ke lubang penampungan air. Namun, ia tiba-tiba jatuh pingsan. Melihat rekannya tak sadarkan diri, Fadlon turun untuk menolong, tetapi ia juga mengalami hal serupa. Sadawan yang mencoba memberikan bantuan pun ikut terkapar.
Dahri, satu-satunya buruh yang tidak masuk ke dalam lubang, segera meminta bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh. Petugas Damkar tiba di lokasi dan mengevakuasi ketiga korban yang kemudian dibawa ke RS Kesdam Banda Aceh. Namun, nyawa mereka tidak tertolong.
Penanganan Cepat Tim Gegana
Danden Gegana Satbrimob Polda Aceh, Kompol Akmal, SE.MM, bersama anggotanya, langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya paparan gas beracun di lubang penampungan air tersebut.
“Penanganan ini mencerminkan respons cepat tim Gegana dalam menghadapi ancaman bahan kimia berbahaya, sesuai tugas utama unit KBRN (Kimia, Biologis, Radiologis, dan Nuklir),” ujar Kompol Akmal.
Keluarga Tolak Visum
Jenazah ketiga korban telah dijemput oleh pihak keluarga dari RS Kesdam Banda Aceh. Berdasarkan permintaan keluarga, proses visum terhadap jenazah tidak dilakukan. Keluarga korban juga telah membuat pernyataan resmi di Mapolsek Kutaraja terkait hal tersebut.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan bahaya gas beracun di ruang tertutup, terutama dalam pekerjaan konstruksi yang melibatkan lubang atau ruang terbatas. Polisi masih mendalami penyebab pasti kejadian ini.
Editor: Akil