NUKILAN.id | Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Workshop Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) 2024. Dalam acara yang digelar pada Selasa (5/11/2024) di Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USK, Rektor USK, Prof. Marwan, menyampaikan urgensi pentingnya konservasi biodiversitas dan keberlanjutan lingkungan.
Prof. Marwan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada USK untuk menjadi tuan rumah Rakernas KOBI 2024. Dalam sambutannya, ia menggarisbawahi relevansi biodiversitas dan keberlanjutan terhadap bidang ilmu biologi serta tanggung jawab masyarakat ilmiah untuk melindungi kekayaan alam Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Di Aceh, kita memiliki kawasan hutan Leuser yang menjadi habitat bagi empat satwa terlindungi: gajah, harimau, orangutan, dan badak. Selain itu, kita juga harus menjaga sektor-sektor lain seperti perairan, hutan mangrove, dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Prof. Marwan menekankan pentingnya riset dan kolaborasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan berharap kegiatan ini dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau.
“Apa pun yang kita lakukan hari ini harus berdampak pada keberlanjutan. Konservasi dan ketahanan pangan merupakan bagian dari tujuan global yang terangkum dalam SDGs,” tambahnya.
Ketua KOBI, Prof. Budi Setiadi Daryono, juga menyampaikan peran penting KOBI dalam menjaga biodiversitas Indonesia. Ia menjelaskan bahwa KOBI, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-13 pada September lalu, telah banyak berkontribusi terhadap kelestarian hayati di Indonesia. Salah satu kontribusi penting mereka adalah penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI), yang kini digunakan sebagai referensi oleh BAPPENAS.
“Anggota KOBI juga berperan aktif dalam berbagai NGO yang berfokus pada pelestarian lingkungan, terutama di daerah terluar, tertinggal, dan termiskin,” jelasnya.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran KOBI dalam mendukung pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang seimbang antara pemanfaatan lahan dan keberlanjutan.
“Kita butuh lahan untuk investasi sektor pertanian dan perkebunan, tapi juga harus mempertimbangkan kelestarian ekosistem dan biodiversitas untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Rakernas dan Workshop KOBI 2024 ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan memastikan keberlanjutan bagi masa depan.
Editor: Akil