NUKILAN.id | Banda Aceh – Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh, Piet Rusdi, menegaskan pentingnya pendekatan baru dalam pelestarian budaya Aceh. Menurutnya, budaya bukan hanya sekadar warisan yang harus dilestarikan, tetapi juga aset strategis yang dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Dalam sebuah kesempatan di Banda Aceh pada Rabu (6/11/2024), Rusdi menjelaskan bahwa Aceh, dengan segala kekayaan budaya dan warisan Islamnya, memiliki potensi ekonomi yang luar biasa jika dikelola dengan baik.
“Kebudayaan kita adalah sumber daya yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan pengelolaan yang cermat, ia dapat berkontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Rusdi.
Aceh, yang dikenal dengan koleksi manuskrip dan peninggalan budaya Islam yang sangat bernilai, menurut Rusdi, harus melihat kebudayaan sebagai salah satu pilar dalam pembangunan. Ia menilai bahwa kebudayaan bisa menjadi “ekonomi tersembunyi” yang mendatangkan keuntungan jangka panjang.
“Dengan manajemen yang tepat, kebudayaan bisa menjadi investasi besar yang menguntungkan Aceh,” tambahnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Rusdi menekankan perlunya kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan. Melalui kerjasama ini, generasi muda Aceh dapat diberdayakan untuk mengembangkan potensi kebudayaan yang ada dan memastikan kelestariannya. Ia juga mendorong agar kebudayaan Aceh dapat terintegrasi dalam berbagai sektor pembangunan, seperti pertanian, kehutanan, dan pendidikan.
Selain itu, Rusdi juga mengusulkan pendirian dana abadi kebudayaan untuk mendukung keberlanjutan pelestarian budaya. Namun, ia mengingatkan bahwa regulasi dan tata kelola yang transparan sangat penting untuk memastikan dana ini digunakan dengan efektif.
Rusdi berharap agar generasi muda Aceh lebih aktif dalam melestarikan budaya mereka, mengingat budaya Aceh sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih inovatif, kebudayaan dapat berkembang menjadi produk ekonomi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga generasi muda yang harus menjadi ujung tombak dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya kita,” pungkasnya.
Editor: Akil