NUKILAN.id | Banda Aceh — Ekonomi Aceh mencatat pertumbuhan signifikan pada triwulan ketiga tahun ini, dengan peningkatan sebesar 5,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini melampaui kinerja pertumbuhan ekonomi nasional, yang hanya mencapai 4,95 persen pada periode yang sama, menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menyatakan bahwa perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara memainkan peran besar dalam menggerakkan roda ekonomi Aceh.
“PON XXI tidak hanya berimbas pada bulan pelaksanaannya, tetapi aktivitas ekonomi baik sebelum maupun sesudahnya turut memberikan nilai tambah yang signifikan pada ekonomi Aceh di triwulan ketiga,” ujar Ahmadriswan di Banda Aceh.
Pertumbuhan PDRB Mencapai Rp61 Triliun
Pertumbuhan ekonomi Aceh ini juga tercermin dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. Pada triwulan ketiga 2024, PDRB Aceh atas dasar harga berlaku tercatat naik menjadi Rp61,03 triliun, dari Rp56,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan meningkat menjadi Rp38,50 triliun, dari sebelumnya Rp36,61 triliun.
Menurut Ahmadriswan, pencapaian ini merupakan “hasil luar biasa bagi Aceh yang berhasil melampaui kinerja ekonomi nasional.” Dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan ini juga mencatat kenaikan secara quarter-to-quarter (q-to-q) sebesar 2,06 persen dibandingkan triwulan kedua, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 1,50 persen.
Dominasi Sektor Pertanian dan Pengaruh Besar PON XXI
Distribusi PDRB Aceh masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang berkontribusi sebesar 29,74 persen, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran (14,94 persen), konstruksi (9,07 persen), serta administrasi pemerintahan (9,04 persen). Namun, sektor-sektor yang terkait langsung dengan PON XXI juga menunjukkan kenaikan tajam.
“Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat pada sektor jasa keuangan dan asuransi yang melonjak hingga 58,69 persen, diikuti oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 19,46 persen, serta jasa perusahaan sebesar 7,38 persen,” kata Ahmadriswan.
Sektor Pendorong Pertumbuhan
Dari sisi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi triwulanan, sektor transportasi dan pergudangan berperan sebagai penyumbang terbesar dengan angka 1,31 persen, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran dengan 0,62 persen, serta sektor keuangan dan asuransi dengan 0,60 persen.
“Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kegiatan besar seperti PON memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi perekonomian daerah. Diharapkan, Aceh dapat mempertahankan momentum ini dan terus mengembangkan sektor-sektor yang berpotensi,” pungkas Ahmadriswan.
Editor: Akil