NUKILAN.id | Meulaboh – Baitul Mal Aceh berkomitmen mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat dengan menyalurkan bantuan modal bagi usaha mikro. Dalam acara pengarahan dan penandatanganan Naskah Perjanjian Kerja Sama (NPK) yang digelar baru-baru ini, sebanyak 133 penerima manfaat atau mustahik dari berbagai daerah di Aceh menerima bantuan usaha mikro tahap pertama senilai total Rp1 miliar.
Program bantuan ini dirancang untuk memberdayakan pelaku usaha kecil agar mampu berkembang dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Setiap penerima berhak mendapatkan dana hingga Rp10 juta, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha mereka. Mukhlis Sya’ya, anggota Baitul Mal Aceh, menyampaikan dalam sambutannya bahwa dana ini harus dimanfaatkan dengan bijak dan diharapkan dapat menjadi modal awal yang berkelanjutan.
“Bantuan ini bukan sekadar dana, tetapi adalah harapan baru bagi para pelaku usaha mikro agar bisa memperkuat ekonomi keluarganya. Kami berharap penerima dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dan menghindari penyalahgunaan,” ujar Mukhlis.
Selain itu, bantuan ini tidak hanya diberikan untuk satu jenis usaha, melainkan mencakup berbagai sektor seperti warung sembako, kerajinan tangan, hingga usaha kuliner. Diharapkan diversifikasi ini dapat menambah peluang usaha yang lebih beragam dan menjangkau lebih banyak kebutuhan masyarakat.
Rosmiati, salah satu penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya untuk usaha kecil yang dijalaninya.
“Saya sangat bersyukur. Bantuan ini akan saya gunakan untuk usaha jualan buah. Semoga dengan modal tambahan ini, usaha saya dapat berkembang lebih besar lagi di masa depan,” katanya.
Program bantuan modal dari Baitul Mal Aceh ini menjadi angin segar bagi UMKM di tengah tantangan ekonomi. Pemerintah Aceh berharap program ini bisa mengurangi angka kemiskinan dan berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
Editor: Akil