NUKILAN.id | Banda Aceh – Hubungan antara dunia industri dan pendidikan vokasi di Aceh semakin intensif melalui terbentuknya Jaringan Industri dan Vokasi (JIVok) Aceh. Inisiatif ini digagas oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Aceh untuk memfasilitasi ruang diskusi yang lebih fleksibel antara industri dan lembaga pendidikan vokasi, tanpa terjebak pada formalitas yang kaku.
JIVok diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara dunia pendidikan dan industri secara lebih luwes.
“Kita ingin agar persoalan pendidikan tinggi, khususnya vokasi, bisa lebih mudah diakses oleh industri tanpa terlalu formal. Hal ini menjadikan komunikasi lebih terbuka, hemat biaya, dan memberi hasil yang optimal,” ujar Adil B. Ahza, Tim Pakar Direktorat Kemitraan Dudi, seusai Dialog Publik Kebijakan Pembentukan JIVok di Banda Aceh, Jumat, 1 November 2024.
Menurut Adil, kehadiran JIVok berpotensi meningkatkan kolaborasi dengan pendekatan informal yang membawa dampak lebih luas. Jaringan ini tidak hanya mempertemukan pendidikan vokasi dengan industri tetapi juga dengan organisasi masyarakat berbasis non-formal.
“Kalau kerja sama terlalu formal, kadang ada kepentingan politik yang mengganggu. Namun, dengan format yang santai, siapa saja bisa dirangkul,” tambah Adil.
Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah
Program Penguatan Ekosistem Kemitraan yang digagas Direktorat Pendidikan Vokasi menjadi fondasi untuk kolaborasi antara pendidikan vokasi, pemerintah daerah, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah. Program ini bertujuan untuk mendorong inovasi berbasis potensi lokal dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Dalam program ini, Tim Koordinasi Revitalisasi Daerah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV) memiliki peran penting dalam mempertemukan institusi pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah dan dunia usaha. Namun, Adil melihat bahwa pendekatan formal oleh TKDV kadang kurang luwes.
“Karena struktur formal TKDV, JIVok bisa mengisi celah dengan pendekatan diskusi yang santai dan informal, yang nyatanya berdampak lebih besar,” jelas Adil.
Konsorsium PTV Aceh Siap Jalankan JIVok
Ketua Konsorsium PTV Aceh, Muhammad Arifai, menjelaskan bahwa kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri melalui JIVok akan bersifat langsung, tanpa melalui birokrasi yang rumit.
“TKDV memang hanya pada tataran kebijakan antara dinas dan beberapa LKP, sementara JIVok bisa langsung terhubung dengan industri,” jelasnya.
Sebagai inisiator, Konsorsium PTV Aceh terdiri dari Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) sebagai ketua, bersama Politeknik Aceh, Politeknik Aceh Selatan, serta Akademi Komunitas Negeri (AKN) Aceh Barat. Mereka bekerja sama untuk memastikan lulusan pendidikan vokasi di Aceh memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga memperbesar peluang kerja lulusan.
Dengan melibatkan 85 perguruan tinggi vokasi dari 27 provinsi, termasuk 20 perguruan tinggi vokasi pengampu dan 65 anggota konsorsium, JIVok diharapkan menjadi ruang efektif yang mendekatkan dunia pendidikan dan industri untuk mewujudkan kolaborasi yang produktif dan berkesinambungan bagi pembangunan ekonomi daerah.
Editor: Akil