NUKILAN.id | Banda Aceh – Debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh 2024 berlangsung sengit pada Jumat malam (26/10/2024), dengan topik utama perpanjangan dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh. Kedua pasangan calon, Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi (Om Bus – Syekh Fadhil) dan Muzakir Manaf – Fadhullah (Mualem – Dek Fadh), memaparkan visi mereka untuk memperjuangkan perpanjangan dana Otsus, yang akan berakhir pada 2027 mendatang.
Amatan Nukilan.id, dalam kesempatan itu, Muzakir Manaf atau yang dikenal dengan panggilan Mualem, menyatakan bahwa pasangannya memiliki koneksi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami punya koneksi dengan presiden terpilih sekarang. Kami akan berupaya menambah dana Otsus semaksimal mungkin, dan juga memperjuangkannya agar menjadi permanen bagi Aceh,” ujar Mualem, mantan Panglima GAM tersebut.
Pernyataan itu berawal dari pertanyaan paslon nomor urut 1, Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi, yang mempertanyakan strategi konkrit paslon nomor urut 2 dalam memperjuangkan perpanjangan dana Otsus. Menanggapi, Mualem menegaskan bahwa perjuangannya bukan untuk golongan tertentu, tetapi untuk kekhususan dan kepentingan rakyat Aceh.
“Kita tidak berbicara golongan atau kelompok, tapi ini soal kekhususan dan kepentingan Aceh,” tambahnya.
Di sisi lain, Fadhlullah menekankan pentingnya memperpanjang dana Otsus sebagai program prioritas.
“Selama ini Aceh menerima dana Otsus, tapi tetap jadi provinsi termiskin di Sumatera dan peringkat lima termiskin se-Indonesia. Apalagi kalau dana Otsus tidak ada,” kata Fadhlullah, yang juga menjabat Ketua DPD Gerindra Aceh.
Menanggapi argumen tersebut, Bustami Hamzah atau Om Bus mengingatkan bahwa presiden adalah pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya bagi kelompok tertentu. Bustami juga mengungkapkan strateginya untuk memperjuangkan perpanjangan dana Otsus melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
“Saya juga punya cara sendiri. Kalau terpilih, saya akan meminta presiden mengeluarkan Perppu untuk perpanjangan dana Otsus Aceh,” ujarnya.
Dana Otsus Aceh yang telah diberikan sejak 2008 menjadi modal penting bagi provinsi ini dalam pembangunan infrastruktur dan sosial. Namun, dalam rentang waktu 2008 hingga 2022, dana ini sebesar dua persen dari total Dana Alokasi Umum (DAU) nasional. Pada 2023 hingga 2027, anggaran tersebut berkurang menjadi satu persen, memunculkan kekhawatiran akan dampak berkurangnya dana tersebut.
Pilgub Aceh 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1, Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi, diusung lima partai politik, yaitu NasDem, PAN, Golkar, serta dua partai lokal, Partai Adil Sejahtera Aceh dan Partai Darul Aceh, dengan total dukungan sebanyak 29 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Sementara, pasangan Muzakir Manaf – Fadhlullah didukung oleh koalisi besar partai, antara lain Partai Aceh, Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan PDIP, dengan total 52 dari 81 kursi di DPR Aceh.
Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3.764.944 orang, Pilgub Aceh 2024 menjadi ajang perebutan suara bagi kedua pasangan calon yang sama-sama bertekad memperjuangkan kesejahteraan Aceh di masa mendatang. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah