USK Gelar Seminar Internasional Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Dalam rangka memperingati dua dekade bencana tsunami yang melanda Aceh pada 2004, Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan seminar internasional bertajuk “Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: Peran Beragam Pemangku Kepentingan dalam Memperkuat Ketangguhan”.

Seminar ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara USK Global Award on Disaster Resilience (U-DARE) 2.0 dan berlangsung pada Jumat, 18 Oktober 2024, di Aula AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

Acara ini dihadiri oleh para pakar dari berbagai bidang yang berfokus pada ketangguhan bencana. Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si., Koordinator Divisi Pendidikan Bencana TDMRC, membuka diskusi dengan memaparkan pentingnya pendidikan kebencanaan dalam menciptakan masyarakat yang tangguh menghadapi risiko bencana.

Selain itu, Ariana Leandry, Co-Founder Coronavirus Oberlin Mutual Aid Fund (COMA), berbagi pengalaman dari sudut pandang internasional mengenai pengelolaan krisis dan cara memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Yana Levy dari Oberlin Shansi Oberlin Program juga menyampaikan gagasannya mengenai pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Sebagai pembicara tamu, perwakilan dari Human Initiative juga turut memberikan wawasan tentang peran organisasi kemanusiaan dalam memperkuat daya tahan komunitas pascabencana.

Seminar ini dipandu oleh Rizanna Rosemary, S.Sos., M.Si., MHC., PhD., yang dikenal luas melalui penelitiannya dalam mitigasi bencana. Menurut Rizanna, kolaborasi lintas sektor sangat krusial dalam memperkuat ketangguhan di berbagai lapisan masyarakat, terutama di daerah rawan bencana seperti Aceh.

Tidak hanya memberikan pengetahuan, seminar ini juga menjadi ajang memperluas jaringan antara pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga organisasi non-pemerintah.

“Ini kesempatan yang sangat berharga untuk belajar langsung dari para ahli dan berbagi pengalaman dengan peserta dari berbagai latar belakang,” kata Hendra, seorang mahasiswa kepada Nukilan.id.

Menurut Hendra, seminar ini membuka matanya tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama dalam konteks lokal di Aceh.

“Sebagai mahasiswa Aceh, ini momen refleksi yang sangat mendalam. Saya belajar bahwa pendidikan tentang mitigasi bencana harus ditanamkan sejak dini, dan itu bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga kami, sebagai generasi muda,” tuturnya dengan antusias.

Selain mendapatkan wawasan berharga, peserta seminar juga menerima e-sertifikat dan snack sebagai fasilitas tambahan. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News